Walau Papua Nugini (PNG) tercatat memiliki angka kasus yang terbilang kecil, tercatat hanya 517 kasus Covid-19 dengan 7 kematian per Selasa (22/9), kasus-kasus baru pada Agustus dan awal September terindikasi mengalami peningkatan dari jumlah yang dicatat secara resmi.
Pengendali Respons Pandemi Nasional PNG, Kepala Polisi David Manning, mengatakan beberapa provinsi PNG tidak melakukan tes dengan benar atau mengirim penyeka ke otoritas kesehatan pusat.
Menteri Kesehatan Jelta Wong mengungkapkan bahwa akses untuk melakukan pengujian sangat terbatas. Ia mengatakan otoritas regional sedang mengupayakan semampunya yang mereka bisa lakukan.
“Alat penguji adalah apa yang kami kurang saat ini,†ujar Wong lewat saran Radio NZ, mengutip
The Guardian, Rabu (23/9).
“Seperti yang Anda ketahui, dunia sedang berjuang untuk perangkat pengujian ini. Itu juga yang kami alami. Mudah-mudahan kita akan mendapatkannya pada akhir bulan ini,†kata Wong.
David Manning mengatakan lonjakan infeksi di ibu kota PNG yang padat, Port Moresby, sangat mengkhawatirkan. Sekitar 40 persen penduduk ibu kota tinggal di permukiman informal, dengan sedikit air ledeng, dan sedikit kemampuan untuk jarak sosial.
“Kita semua rentan terhadap Covid-19. Itu dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia, termasuk anggota muda komunitas kita. Virus ini tidak mendiskriminasi dan dapat menyerang setiap anggota komunitas kami, jadi mari kita semua tetap waspada,†katanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: