Setidaknya itu yang terlihat dalam kegiatan Muhyiddin pada Rabu (23/9) dan pernyataan menterinya.
Dari laporan
Bernama, Muhyiddin masih memimpin rapat kabinet dengan biasa pada Rabu, meski berita klaim pemerintahannya telah di ujung tanduk sudah menyebar ke penjuru negeri.
Setelah rapat, Muhyiddin juga tampak biasa pergi ke kantornya untuk meluncurkan buku The Covid-19 Chronicles of Malaysia (Second Edition).
Sore hari, 14.30 waktu setempat, Muhyiddin menyampaikan pidato khusus untuk program "Kita Prihatin", terkait inisiatif pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.
Dalam akun Twitter-nya, Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Khairy Jamaluddin mengatakan, klaim Anwar tidak mengubah apa pun dan semuanya normal.
"Baru saja menyelesaikan rapat kabinet. Tidak ada yang terguling atau jatuh," cuitnya.
Sebelumnya, Anwar mengumumkan bahwa ia telah mengantongi dukungan mayoritas anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan baru. Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu juga mengklaim pemerintahan Muhyiddin telah jatuh.
"Saya telah didekati oleh sejumlah anggota parlemen dari berbagai pihak yang mengungkapkan ketidakpuasan mereka yang mendalam dengan kepemimpinan saat ini," ujar Anwar dalam konferensi pers pada Rabu.
"Mereka telah menyatakan dukungan mereka kepada saya untuk mengambil alih pemerintahan sekarang," sambungnya.
Anwar juga mengatakan, ia telah menghubungi Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah terkait hal tersebut pada Selasa malam (22/9).
Ia mengungkap, seharusnya ia menyerahkan daftar anggota parlemen yang mendukungnya kepada raja pada Rabu pagi. Tetapi, sang raja saat ini diketahui tengah dirawat di National Heart Institute.
"Dengan dukungan yang jelas dan tak terbantahkan serta mayoritas di belakang saya, pemerintahan yang dipimpin oleh Tan Sri Muhyiddin Yassin telah jatuh," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: