Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Media Prancis Kembali Tuai Kontroversi, Dukung Charlie Hebdo Walau Ada Ancaman Baru

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 24 September 2020, 07:46 WIB
Media Prancis Kembali Tuai Kontroversi, Dukung Charlie Hebdo Walau Ada Ancaman Baru
Majalah satir Charlie Hebdo/Net
rmol news logo Lebih dari 100 outlet berita Prancis pada Rabu (23/9) meminta orang-orang untuk mendukung majalah satir Charlie Hebdo, setelah stafnya menerima ancaman pembunuhan. Majalah Charlie Hebdo pernah mengalami penyerangan oleh orang-orang bersenjata pada 2015. 

Awal bulan ini, majalah itu menerbitkan ulang kartun Nabi Muhammad bertepatan dengan persidangan pertama tersangka penyerangan 2015 di kantor mereka di Paris.

Edisi tersebut terjual habis di Prancis, memicu kecaman dari beberapa negara Muslim dan militan Al-Qaeda, mengutip The New Arab, Rabu (23/9).

Surat terbuka di halaman depan edisi itu menuliskan kecaman, 'ideologi totaliter baru, terkadang mengklaim diilhami oleh teks-teks agama', dan mendesak orang untuk mendukung majalah tersebut dengan mengatakan, "Musuh kebebasan harus memahami bahwa kita semua adalah lawan yang teguh, terlepas dari perbedaan pendapat atau kepercayaan kita."

Dua belas orang, termasuk beberapa kartunis paling terkenal di Prancis, terbunuh pada 7 Januari 2015, ketika dua beraudara Said dan Cherif Kouachi mengamuk di kantor majalah.

Empat belas orang diadili karena dicurigai membantu Kouachi bersaudara dalam serangan itu.

Kepala bagian sumber daya manusia Charlie Hebdo mengatakan kepada majalah Le Point bahwa polisi telah mengusirnya dari rumahnya setelah dia menerima ancaman pembunuhan yang mereka anggap kredibel.

Dia memberi tahu Le Point bahwa ada 'kebencian yang sangat besar' terhadap majalah itu.

"Charlie Hebdo sekali lagi diancam oleh organisasi teroris," direktur editorial Laurent Sourisseau, yang terluka parah pada 2015, mengatakan kepada AFP.

"Ancaman yang merupakan provokasi nyata di tengah persidangan serangan Januari 2015," sambungnya.

Surat yang mendukung Charlie Hebdo ditandatangani oleh surat kabar, majalah, dan penyiar besar, yang akan menerbitkannya kembali. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA