"Hak rakyat Palestina untuk memiliki negara dengan Yerusalem sebagai ibukotanya tidak tunduk pada tawar-menawar," kata Tebboune.
Ucapan itu disampaikan dalam pidatonya di Sidang Umum PBB ke-75 yang disiarkan melalui tautan video, Rabu (24/9).
"Perjuangan Palestina tetap menjadi tujuan suci bagi Aljazair dan rakyatnya," tegas Tebboune, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (23/9).
Pada 15 September, Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain menandatangani perjanjian normalisasi dengan Israel yang diperantarai AS di Gedung Putih dengan mengabaikan penolakan Palestina. Namun, Riyadh belum menyatakan penolakan atau dukungannya untuk perjanjian tersebut.
Dalam pidatonya, Tebboune juga menekankan perlunya untuk mempercepat reformasi PBB yang komprehensif untuk meningkatkan kinerjanya dan untuk memastikan representasi yang adil dari benua Afrika di Dewan Keamanan sejalan dengan Deklarasi Sirte.
KTT Uni Afrika yang diadakan di Sirte, Libya, pada tahun 2005 keluar dengan Deklarasi Sirte yang menyerukan reformasi PBB yang komprehensif dan memastikan representasi benua di Dewan Keamanan dengan dua kursi permanen dan lima kursi tidak permanen.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: