Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Korea Selatan Tuding Militer Korea Utara Tembak Dan Bakar Pejabat Yang Hendak Membelot

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 24 September 2020, 12:47 WIB
Korea Selatan Tuding Militer Korea Utara Tembak Dan Bakar Pejabat Yang Hendak Membelot
Pulau Yeonpyeong/Net
rmol news logo Seorang pejabat di Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan ditemukan meninggal setelah ditembak dan dibakar di perairan perbatasan antar-Korea.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Kementerian Pertahanan pada Kamis (24/9) mengonfirmasi, pejabat berusia 47 tahun tersebut menghilang dari kapal inspeksi pada Senin siang (21/9).

Ketika itu, kapal inspeksi seberat 500 ton tersebut berada di perairan lepas pulau perbatasan barat Yeonpyeong.

Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Korea Selatan menuding militer Korea Utara yang telah melakukan tindakan brutal kepada lelaki tersebut.

"Korea Utara menemukan pria itu di perairannya dan melakukan tindakan brutal dengan menembaknya dan membakar tubuhnya, menurut analisis menyeluruh militer kami terhadap berbagai intelijen," ujar kementerian, seperti dimuat Yonhap.

"Militer kami mengutuk keras tindakan brutal tersebut dan sangat mendesak Korea Utara untuk memberikan penjelasan dan menghukum mereka yang bertanggung jawab," sambungnya.

"Kami juga dengan tegas memperingatkan Korea Utara bahwa semua tanggung jawab atas insiden ini ada di tangannya," imbuhnya.

Menurut Kepala Staf Gabungan, Jenderal Ahn Young-ho, pejabat tersebut diduga melompat ke laut pada Senin untuk membelot ke Korea Utara.

Pada Selasa (22/9) pukul 15.30, pejabat tersebut kemudian menemukan anggota kru kapal Korea Utara mengenakan masker gas dan menanyainya dari kejauhan di laut.

Saat itu, pejabat Korea Selatan mengenakan jaket pelampung dan benda mengambang.

"Tentara Korea Utara kemudian menembaknya dan menuangkan minyak ke seluruh tubuhnya untuk membakarnya," ujar Ahn.

Perangkat pengawasan Korea Selatan yang dipasang di pulau tersebut menangkap adanya api pada Selasa malam dan akhirnya menemukan tubuh lelaki tersebut dalam kondisi terbakar.

"Kami menilai bahwa Korea Utara tampaknya telah mengambil tindakan terhadap kemanusiaan dengan menembak seseorang tanpa syarat sebagai bagian dari pedoman karantina Covid-19," kata pejabat itu.

Pada Rabu, Korea Selatan telah mengirim pesan ke Korea Utara atas kasus tersebut melalui saluran komunikasi antara Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNC) yang dipimpin Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara.

Namun hingga berita ini dirilis,  Korea Utara belum memberikan tanggapan apa pun.

Insiden penembakan warga sipil Korea Selatan di Korea Utara sebelumnya terjadi pada Juli 2018. Ketika Park Wang-ja ditembak dan dibunuh di resor pegunungan Kumgang karena berkeliaran di zona terlarang.

Kejadian penembakan terhadap pejabat Korea Selatan ini diperkirakan akan memperburuk hubungan dua Korea yang sebelumnya telah rusak.

Pada Juni, Korea Utara meledakkan kantor penghubungan antar-Korea di Kaesong setelah para pembelot mengirimkan balon yang berisi selebaran propaganda di perbatasan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA