Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dukung Oposisi Sam Rainsy, Tujuh Aktivis Kamboja Divonis Penjara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 24 September 2020, 15:48 WIB
Dukung Oposisi Sam Rainsy, Tujuh Aktivis Kamboja Divonis Penjara
Pemimpin oposisi Kamboja, Sam Rainsy/Net
rmol news logo Tujuh aktivis Kamboja divonis hukumen penjara karena memberikan dukungan bagi tokoh oposisi yang diasingkan, Sam Rainsy.

Para aktivis tersebut didakwa karena mengunggah pesan dukungan atas kembalinya Rainsy pada pekan lalu. Alhasil, mereka dianggap bersalah atas tuduhan pengkhianatan di pengadilan provinsi Tboung Khmum timur pada pekan ini.

Mengutip pengacara Sam Sokong pada Kamis (24/9), AFP melaporkan, empat orang yang dalam persembunyian dijatuhi hukuman tujuh tahun inabsentia, dengan surat perintah penangkapan.
Seorang aktivis lain yang sudah di dalam penjara juga mendapat hukuman yang sama.

Sementara dua lainnya mendapat hukumen percobaan lima tahun dan tidak harus menjalani hukuman penjara, mengingat mereka saat ini telah membelot ke partai berkuasa.

"Ini sangat tidak adil untuk klien saya," ujar Sokong, seraya mengatakan pihaknya akan mengajukan banding.

Selama ini, Kamboja telah dikritisi karena dianggap melanggar hak asasi manusia (HAM). PBB bahkan menyebut, sejak akhir Juli, pemerintah Kamboja telah menangkap 24 aktivis HAM.

Mereka yang ditangkap termasuk aktivis oposisi, aktivis lingkungan, dan seorang rapper yang lagunya membahas masalah sosial.

Jurubicara pemerintah, Phay Siphan mengatakan, penangkapan tersebut diperlukan untuk mencegah kekacauan dan memastikan ketertiban serta keteraturan kehidupan masyarakat.

Namun, Wakil Direktur Kelompok HAM Licardho menyebut hal itu mengkhawatirkan.

"Kita bisa melihat situasi politik semakin tegang. Intoleransi pemerintah yang semakin dalam terhadap perbedaan pendapat dan penindasan hak atas kebebasan berekspresi," ujarnya.

Tahun lalu, Rainsy yang meninggalkan Kamboja dan tinggal di Prancis sejak 2015 dilaporkan akan pulang ke tanah airnya.

Dalam sebuah video, ia mengatakan akan kembali pada Hari Kemerdekaan Kamboja pada 9 November untuk menggulingkan Perdana Menteri Hun Sen yang telah berkuasa sejak 1985.

Namun upaya Rainsy untuk pulang digagalkan oleh Hun Sen dengan menyebutnya sebagai upaya kudeta dan mengirim surat perintah penangkapan ke negara-negara tetangga. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA