Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Skotlandia Karantina 600 Mahasiswa, WHO: Kaum Muda Pendorong Utama Penyebaran Virus Corona

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 25 September 2020, 10:19 WIB
Skotlandia Karantina 600 Mahasiswa, WHO: Kaum Muda Pendorong Utama Penyebaran Virus Corona
Kampus di Skotlandia/Net
rmol news logo Salah satu Universitas yang berada di Skotlandia telah memerintahkan ratusan siswanya untuk melakukan isolasi mandiri terkait sejumlah mahasiswa yang terpapar virus corona pada Kamis (24/9).

Universitas Glasgow di Skotlandia mengatakan bahwa lebih dari 600 mahasiswanya harus mengisolasi diri setelah 124 kasus yang dilaporkan muncul di 'dua kelompok penting' di aula tempat tinggal terpisah.

Universitas tersebut mengatakan pihaknya yakin wabah itu sebagian besar merupakan hasil dari aktivitas sosial pada pertengahan September selama 'Pekan Mahasiswa Baru', ketika mahasiswa baru tiba dan bersosialisasi.

Pihak kampus juga mengatakan bahwa  tidak ada mahasiswa yang terinfeksi yang harus menerima perawatan di rumah sakit. Dalam kesempatan itu mereka menekankan bahwa siapa pun yang melanggar batasan virus corona dapat dikeluarkan dari asrama siswa atau diskors.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan kepada BBC bahwa wabah itu sangat mengkhawatirkan, dengan mengatakan: "Semakin banyak orang muda mendapatkannya (virus), semakin mereka menyebarkannya kepada orang tua," seperti dikutip dari AP, Kamis (24/9).

Skotlandia tak sendirian dalam menghadapi lonjakan virus kembali ke sekolah di kalangan siswa.

Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia, otoritas kesehatan nasional, dan lainnya telah memperingatkan bahwa kaum muda menjadi pendorong utama penyebaran virus corona di beberapa negara dalam beberapa pekan terakhir.

Prancis misalnya, angka terbaru yang dikeluarkan pemerintah menunjukkan bahwa 22 persen dari kelompok virus yang saat ini aktif di negara itu muncul di sekolah dan universitas. Amerika Serikat juga telah melihat cluster yang ditautkan ke mahasiswa.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Denmark mendesak orang tua dan sekolah untuk membatalkan semua acara sosial, termasuk kamp dan pesta ulang tahun.

Juru bicara WHO Margaret Harris mengatakan bahwa tidak adil untuk hanya menyalahkan pada orang muda, tetapi juga tidak mengherankan bahwa remaja dan dewasa muda mungkin berasumsi bahwa mereka tidak perlu khawatir untuk menyerah pada virus.

"Persepsi memang menunjukkan bahwa mereka tidak merasa berisiko seperti kelompok yang lebih tua," kata Harris, terutama setelah data yang menunjukkan orang yang lebih muda biasanya memiliki kasus Covid-19 yang tidak terlalu parah.

"Pesan yang mereka dengar adalah: 'Anda keluar dari penjara (pembatasan), keluar dan bermainlah," katanya.

"Kami tidak ingin menjadi polisi yang menyenangkan, tetapi kami ingin orang-orang bersenang-senang dengan aman." rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA