Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dompet Kerajaan Terpukul Pandemi Covid-19, Ratu Elizabeth II Terpaksa Harus Berhemat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 25 September 2020, 10:39 WIB
Dompet Kerajaan Terpukul Pandemi Covid-19, Ratu Elizabeth II Terpaksa Harus Berhemat
Ratu Elizabeth II/Net
rmol news logo Keluarga Kerajaan Inggris tampaknya harus meninggalkan kehidupan glamor mereka untuk beberapa tahun ke depan karena keadaan kantong yang terdampak pandemi Covid-19.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Setelah memberlakukan lockdown pada Maret untuk mencegah penyebaran virus corona, keuangan kerajaan terganggu karena hilangnya pendapatan dari kunjungan publik ke istana yang jumlahnya cukup besar, melansir Reuters pada Jumat (25/9).

Di sisi lain, Sovereign Grant yang digunakan untuk membayar tugas resmi kerajaan hingga pemeliharaan istana berakhir pada Maret 2020 dengan 82,4 juta poundsterling.

The Keeper of Privy Purse alias bendahara ratu, Michael Stevens mengungkap, anggaran inti keluarga kerajaan mengalami kerugian mencapai 15 juta poundsterling selama tiga tajun ke depan.

Anggaran terpisah untuk perbaikan jangka panjang struktur Istana Buckingham yang merupakan kediaman ratu di London akan mengalami kekurangan sebesar 20 juta poundsterling.

Dalam hal ini, secara hukum, Sovereign Grant yidak bisa turun dari tahun ke tahun karena kerajaan harus memiliki kesadaran akan pengawasan publik.

Stevens pun mengatakan, pembayar pajak Inggris tidak akan diminta untuk menanggung kekurangan tambahan, khususnya pada saat jutaan orang menderita penurunan pendapatan atau langsung kehilangan pekerjaan.

"Dalam menanggapi kedua tantangan keuangan ini, kami tidak berniat meminta dana tambahan dan akan berusaha mengelola dampaknya melalui upaya dan efisiensi kami sendiri," katanya kepada wartawan.

Alih-alih, sumber senior kerajaan menuturkan, keluarga kerajaan telah melembagakan pembekuan gaji dan perekrutan baru, serta secara aktif memotong pengeluaran non-esensial.

Beberapa waktu terakhir, gaya hidup keluarga kerajaan yang dianggap boros telah disorot oleh publik.

Laporan tahunan merinci biaya perjalanan kerajaan selama tahun keuangan terakhir, termasuk 15.848 poundsterling yang dikeluarkan untuk penerbangan charter untuk membawa Pangeran Andrew ke klub golf di Irlandia Utara pada Juli 2019.

Penerbangan charter lain dianggap perlu bagi Putri Anne untuk menghadiri pertandingan rugbi antara Italia dan Skotlandia di Roma pada Februari, dengan biaya 16.440 poundsterling.

Sebuah organisasi politik yang mengkampanyekan penghapusan monarki di Inggris Raya, bernama Republic, mengungkap kerajaan telah menghabiskan banyak uang yang berasal dari pajak warga,

CEO Republic, Graham Smith menyebut, dua anggota kerajaan yang paling boros adalah Ratu Elizabeth II dan anaknya, Pangeran Charles. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA