"Sungguh ini adalah sesuatu yang ditakuti oleh para pendiri kami," kata McMaster dalam sebuah wawancara dengan
CNN, pada Kamis (24/9).
"Kita semua harus menuntut agar para pemimpin kita mengembalikan kepercayaan pada prinsip-prinsip demokrasi kita, lembaga dan proses. Tentu saja, itu adalah administrasi yang bertanggung jawab untuk mengamankan proses pemilihan. Ada banyak pekerjaan yang dilakukan dalam pemerintahan itu untuk melakukannya setelah pelajaran dari pemilu 2016."
Sebelumnya, Trump ditanya apakah dia tidak akan berkomitmen untuk peralihan kekuasaan yang damai dan dia berkata, "Baiklah, kita harus melihat apa yang terjadi."
"Pemilihan kami telah diserang di masa lalu," tambah McMaster. "Mari kita jangan menyerang mereka. Mari bersatu sebagai orang Amerika dan menjalankan proses yang bisa kita percayai." kata pensiunan letnan jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat ini.
Ia pun menggemakan seruan jenderal paling senior Amerika, Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley, yang mengatakan kepada Kongres dalam sebuah surat yang dirilis Agustus lalu bahwa militer tidak akan berperan dalam pemilihan November. Kemenangan tidak membantu menyelesaikan sengketa apa pun jika hasilnya diperebutkan.
"Mereka yang menyarankan bahwa militer akan memiliki peran dalam pengalihan kekuasaan, berarti mereka sama-sama tidak bertanggung jawab," kata McMaster.
"Militer seharusnya tidak ada hubungannya dengan politik partisan dan tidak ada hubungannya dengan pembicaraan apa pun tentang transisi antar pemerintahan."
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.