Video berdurasi dua menit 15 detik itu menunjukkan pembom H-6 berkemampuan nuklir menyerang sebuah situs yang diyakini sebagai Anderson.
Video yang berjudul "Dewa Perang H-6K menyerang!" itu dirilis di akun Weibo Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China pada Sabtu (19/9).
Berbicara melalui telepon pada Jumat (25/9), Komandan Pangkalan Angkatan Udara Andersen, Brigjen. Jeremy T. Sloane buka suara perihal video tersebut.
"Saya selalu khawatir tentang kemampuan kami untuk melindungi anggota layanan kami dan keluarga mereka," ujar Sloane, seperti dikutip
Reuters.
"Videonya sendiri, mereka tahu waktu latihannya," sambungnya merujuk pada latihan Valian Shield yang dilakukan oleh militer Amerika Serikat (AS) itu pada 14 hingga 25 September.
"Ini adalah video propadanda. Meskipun kami selalu peduli tentang perlindungan pulau dan perlindungan rakyat kami, video itu sendiri hanyalah propaganda murni yang dirancang untuk memaksa dan memusuhi kami," tambahnya.
Sejauh ini, pemerintah China belum mengomentari video yang mengangkat beberapa adegan dari film Hollywood seperti "Transformers: Revenge of the Fallen", hingga poster hiburan di media sosial China itu.
Namun, Sloane berkata Valiant Shield melanjutkan sesuai jadwal.
“Latihan itu sendiri akan berjalan sesuai rencana karena dirancang untuk memastikan bahwa kami terlatih dan siap untuk melakukan sendiri di berbagai operasi di Indo-Pasifik dan untuk mendukung sekutu dan mitra kami," terangnya.
Pulau Guam yang terletak di Pasifik merupakan rumah bagi fasilitas militer utama AS, termasuk pangkalan udara, yang akan menjadi kunci untuk menanggapi konflik apa pun di kawasan Asia-Pasifik.
Video itu juga muncul ketika China melakukan latihan hari kedua di dekat Taiwan yang diklaimnya sebagai ungkapan kemarahan atas kunjungan seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS ke Taipei.
H-6 telah terlibat dalam beberapa penerbangan China di sekitar dan dekat Taiwan, menurut angkatan udara Taiwan, termasuk pada pekan lalu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: