PM Irak Mustafa Al-Kadhimi Siap Bangun Reaktor Nuklir Untuk Penelitian

Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kadhimi/Net

Berbicara kepada Kantor Berita Irak, kepala IRSRA Hussein Latif mengatakan bahwa Al-Kadhimi menyadari terhadap pentingnya isu energi atom, setelah diskusi yang diadakan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Rabu (23/9) lalu. Al-Kadhimi dijadwalkan mengunjungi Prancis bulan depan, sebagai bagian dari tur Eropa.
Latif menambahkan bahwa negaranya telah menunggu lama untuk memulihkan posisinya dalam ilmu nuklir.
"Irak menanti untuk memulihkan posisinya dalam ilmu nuklir, yang diduduki pada tahun 1970-an dan 1980-an", katanya, menyoroti resolusi baru-baru ini oleh Dewan Keamanan PBB untuk mendukung aspirasi damai Irak yang diperbarui di bidang nuklir, seperti yang dikutip dari Memo, Jumat (25/9).
"Reaktor tersebut nantinya dapat membantu produksi isotop medis dan farmasi, selain memiliki aplikasi pertanian dan industri seperti iradiasi benih, sterilisasi serangga nuklir untuk pengendalian hama, dan produksi isotop radioaktif dengan berbagai manfaat industri," jelas Latif.
Pembangkit nuklir, yang diperkirakan membutuhkan waktu lima tahun untuk dibangun, juga dapat membantu mengatasi kekurangan listrik Irak, yang dalam beberapa bulan terakhir telah menyebabkan protes massa.
Pembangkit nuklir terakhir di Irak juga dibangun dengan bantuan Prancis, namun pada tahun 1981 Israel secara kontroversial menyerang reaktor Osirak dan menuding bahwa Presiden Irak saat itu Saddam Hussein sedang berusaha untuk membuat senjata nuklir.
Serangan itu mendapat kecaman dengan suara bulat oleh Dewan Keamanan PBB dalam resolusi 487 yang mencatat bahwa situs tersebut telah disetujui oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Sementara itu Israel tetap tidak menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir dan menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal keberadaan senjata nuklir di gudang senjatanya.

EDITOR: RENI ERINA
Tag:
Kolom Komentar
Video
Bincang Sehat • Vaksin Covid-19 Pada Lansia
Kampanye vaksinasi Covid-19 telah dimulai. Saat ini, target penerima vaksin Covid-19 adalah kelompok usia 18-59 tahun. S..
Video
Obrolan Bareng Bang Ruslan • JK, Buat Kejutan Apa di 2024?
Kedekatan M. Jusuf Kalla dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden membuka peluang bagi mantan Wakil Presiden RI dua per..
Video
Klarifikasi Ambroncius Nababan
Ketua Umum Relawan Pro Jokowi-Amin (Projamin) memberikan klarifikasi terkait posting dan narasi yang dinilai rasis pada ..