Hal itu bermula dari serangan rudal yang dilancarkan oleh Azerbaijan pada Minggu pagi (27/9) waktu setempat.
Dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri Armenia yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL pada hari yang sama, dilaporkan bahwa terjadi serangan rudal Azerbaijan di sepanjang jalur kontak yang juga menargetkan pemukiman, termasuk ibukota Stepanakert.
Armenia tidak tinggal diam dalam menanggapi serangan itu dan bergegas untuk mengerahkan semua kapasitas yang dimiliki negara untuk memastikan keamanan rakyat dengan menanggapi Azerbaijan melalui militer maupun politik.
Memanasnya situasi di daerah kantung tersebut bukan hanya mengundang reaksi dari kedua negara terkait, yakni Armenia dan Azerbaijan, tapi juga dari para sekutu dekat mereka, yakni Turki dan Rusia.
Tidak lama setelah bentrokan terjadi, dalam pernyataan di Twitter menyusul panggilan telepon dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Presiden Turki Tayyip Erdogan menyebut bahwa Armenia membuat penghalang bagi perjanjian damai.
"Armenia, yang telah menambahkan serangan lain terhadap Azerbaijan, sekali lagi telah menunjukkan bahwa itu adalah ancaman terbesar bagi perdamaian di kawasan itu," kata Erdogan seraya menegaskan solidaritas yang kuat dari Turki untuk Azerbaijan dalam situasi tersebut, seperti dikabarkan
Reuters.
Di sisi lain, seperti dikabarkan
Russia Today, Presiden Rusia Vladimir Putin, juga pada akhir pekan kemarin, mengatakan kepada Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan untuk mengambil upaya demi menghentikan eskalasi lebih lanjut di wilayah tersebut.
Putin mengatakan, Rusia prihatin dengan ledakan kekerasan yang tiba-tiba di Nagorno-Karabakh. Namun dia mengaku yakin bahwa dalam situasi tersebut sebaiknya meredam eskalasi dan berupaya menghentikan permusuhan.
Perlu diketahui bahwa Nagorno-Karabakh merupakan daerah kantung etnis Armenia di Azerbaijan yang telah di luar kendali Azerbaijan sejak berakhirnya perang pada tahun 1994.
Kedua belah pihak memiliki kehadiran militer yang besar di sepanjang zona demiliterisasi yang memisahkan wilayah tersebut dari wilayah Azerbaijan lainnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: