Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Korban Bertambah Dalam Pertempuran Azerbaijan-Armenia, Sekjen CSTO Keluarkan Pernyataan Keprihatinan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 29 September 2020, 06:50 WIB
Korban Bertambah Dalam Pertempuran Azerbaijan-Armenia, Sekjen CSTO Keluarkan Pernyataan Keprihatinan
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pertempuran tentara Azerbaijan dan Armenia masih terus berlanjut hingga Senin (28/9) waktu setempat, membuat korban jiwa bertambah banyak.

Jika sebelumnya dilaporkan jumlah korban 18 orang, dua di antaranya warga sipil, Tentara Pertahanan Artsakh telah mengkonfirmasi kematian 26 tentara lagi dalam permusuhan yang sedang berlangsung dengan Azerbaijan pada Senin, seperti dikutip dari News Arm, Selasa (29/9).

"Kementerian Pertahanan Armenia di Karabakh mengonfirmasi adanya korban baru lebih dari 26 tentara yang meninggal dunia" kata juru bicara Kementerian Pertahanan Armenia.

Baik Armenia maupun Azerbaijan menolak memberikan data rinci mengenai korban dari masing-masing pihak.

Sekretaris Jenderal Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) Stanislav Zas telah mengeluarkan pernyataan tentang eskalasi situasi di Nagorno-Karabakh.

“Sekretaris Jenderal Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif Stanislav Zas sangat prihatin tentang dimulainya kembali konflik bersenjata di Nagorno-Karabakh, di mana kedua belah pihak memiliki korban dan cedera, termasuk di antara warga sipil. Rezim gencatan senjata dilanggar, senjata berat digunakan, termasuk artileri, tank dan penerbangan, serta serangan UAV," isi pernyataan itu, seperti dikutip dari News Arm, Selasa (29/9).

Zas menuturkan, situasi yang diciptakan tidak berkontribusi pada implementasi Perjanjian Gencatan Senjata 1994 dan kesepakatan bersama tentang tidak ada penggunaan kekuatan dalam lingkup penyelesaian damai konflik Nagorno-Karabakh.

Rezim gencatan senjata harus segera dipulihkan dan kembali ke proses negosiasi yang dikoordinasikan oleh Ketua Bersama OSCE Minsk Group.

"Solusi untuk konflik Nagorno-Karabakh hanya mungkin dilakukan melalui metode politik dan diplomatik," ujar Zas dalam pernyataannya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA