Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kolombia Tangkap Mantan Pemimpin Paramiliter Paling Diburu Rodrigo Tovar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 29 September 2020, 07:43 WIB
Kolombia Tangkap Mantan Pemimpin Paramiliter Paling Diburu Rodrigo Tovar
Rodrigo Tovar saat tiba di kantor imigrasi Bogota/Net
rmol news logo Pihak berwenang Kolombia akhirnya berhasil menangkap mantan pemimpin paramiliter sayap kanan Rodrigo Tovar setibanya di negara itu setelah dia dideportasi dari Amerika Serikat pada Senin (28/9) waktu setempat.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Tovar tiba di Bogota dalam penerbangan deportasi dari Amerika Serikat setelah menjalani hukuman penjara 12 tahun karena perdagangan narkoba.

Tovar adalah pemimpin salah satu kelompok paramiliter yang paling ditakuti di Kolombia, yang juga dikenal dengan julukan 'Jorge 40'. Ia telah melakukan perang berdarah melawan gerilyawan kiri negara itu pada 1990-an.

"Dia sudah berada di tangan otoritas imigrasi dan peradilan, dan harus bertanggung jawab atas keadilan dan para korbannya," kata Komisaris Tinggi Kolombia untuk Perdamaian, Miguel Ceballos di Twitter, seperti dikutip dari AFP, Selasa (29/9).

Tovar telah lama diburu oleh otoritas Kolombia atas dugaan keterlibatannya dalam kekejaman yang dilakukan oleh Pasukan Bela Diri Kolombia yang sekarang sudah tidak ada selama konflik multi-dekade negara itu.

Dia diekstradisi ke Amerika Serikat pada tahun 2008 atas tuduhan perdagangan kokain.

Di Kolombia, Tovar Pupo memiliki lebih dari 1.486 investigasi aktif untuk berbagai kejahatan seperti pembunuhan, penyiksaan, pemindahan paksa dan pembantaian seperti yang terjadi di El Salado di mana ratusan orang di bawah perintahnya membunuh sedikitnya 60 orang pada Februari 2000 di Karibia Bolivar departemen.

"'Jorge 40', yang memiliki 35 surat perintah penangkapan yang tertunda dan 40 tindakan pengamanan terhadapnya, akan tetap berada dalam sistem peradilan pidana biasa di mana ia harus menjamin hak atas kebenaran, keadilan, reparasi, dan jaminan tidak adanya pengulangan dokumen hukum. korban, ”kata Menteri Kehakiman Javier Sarmiento, seperti dikutip dari Pulzo, Senin (28/9).

"Semua otoritas Kolombia telah berkoordinasi untuk menerima orang tersebut, melanjutkan untuk menangkapnya, mengesahkannya di hadapan otoritas yang berwenang dan meminta kebebasannya untuk dirampas di salah satu fasilitas penahanan tatanan nasional," jelasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA