Sebelumnya, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada Jumat lalu mengatakan bahwa dia sedang mempertimbangkan langkah-langkah 'regional' lebih lanjut karena wabah Covid-19 di negara itu telah meningkat dari level rendah pada akhir Agustus menjadi di atas 2.500 kasus per hari, melebihi puncak gelombang pertama pada bulan April, seperti dikutip dari
The Guardian, Selasa (29/9).
Rutte telah menolak gagasan untuk melakukan penguncian kedua atau mewajibkan penggunaan masker.
Serangkaian tindakan yang sedang dipertimbangkan secara serius antara lain, mengubah sistem kerja menjadi 'Work from Home' atau bekerja dari rumah, kemudian menutup kantor yang terlalu banyak staf.
Bar dan restoran dianjurkan untuk tutup lebih awal yaitu pukul 10 malam, tidak menonton atau mengadakan acara olah raga, serta membatasi pertemuan.
Institut Kesehatan Nasional (RIVM) pada hari Senin melaporkan adanya 2.914 kasus baru, sedikit menurun dibandingkan pada hari Minggu, yaitu 2.995.
Rawat inap dan kematian berada pada tingkat yang jauh lebih rendah daripada di bulan April, tetapi kepala unit perawatan intensif negara itu memperingatkan bahwa prosedur yang tidak penting akan ditunda lagi untuk memberi jalan bagi pasien dengan Covid-19 mulai akhir pekan ini.
Sejauh ini, kebijakan penanganan penyebaran virus corona Belanda berpusat pada menjaga jarak antar orang. Sementara sekolah tetap buka dan masker tidak diperlukan kecuali di angkutan umum.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: