Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sebut-sebut Kolombia Dalam Kampanye, Donald Trump Mendapat Kecaman Keras Dari Gustavo Petro

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 29 September 2020, 10:12 WIB
Sebut-sebut Kolombia Dalam Kampanye, Donald Trump Mendapat Kecaman Keras Dari Gustavo Petro
Gustavo Petro, politikus Kolombia/Net
rmol news logo Mantan kandidat presiden Kolombia, Gustavo Petro, beraksi atas isi pidato Donald Trump yang menyeret Kolombia dan namanya. Ia menilai Trump terlalu berani memasukkan itu dalam pidatonya sebagai senjata untuk menyerang lawannya, Joe Biden.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Kata-kata Donald Trump saat berkampanye di Florida, yang menyinggung nama Petro adalah:  “Joe Biden bahkan menerima dukungan dari sosialis Kolombia Gustavo Petro. Tidak bagus, bukan? Ini bukan dukungan yang baik.”

Petro, dalam siarannya di Blu Radio menekankan, Trump menggunakan trik yang curang karena dia mengetahui Florida memiliki populasi orang Amerika Latin yang cukup besar, dan ia berusaha meyakinkan orang-orang Latin di Florida untuk memilihnya.

“Mereka mendeteksi bahwa mayoritas Amerika Latin di Florida, termasuk mayoritas Kolombia, cenderung memilih Biden. Menurut saya, ini adalah langkah putus asa Trump, karena negara bagian itu adalah kunci dalam rangkaian total pemilihan, mereka mencoba untuk mengubah hasil itu dengan ketakutan," ujar Petro, mengutip Pulzo, Selasa (29/9).

Petro mengungkapkan itu adalah strategi yang sama yang telah digunakan di Kolombia pada kesempatan lain.

“Ketakutan, seperti yang mereka lakukan di sini di Kolombia, menerjemahkan strategi yang sama dengan apa yang disebut Castro-Chavisme yang diciptakan Uribe," kata Petro.

"Karena saya dari M-19 dan sebagian besar populasi Latino di Miami - Florida tidak tahu apa itu M-19, jadi mereka membayangkan 'Pablo Escobar' tiba dengan pesawat untuk mendominasi negara bagian Florida dan mereka ketakutan," kata Petro.

Petro mengaku terkejut dengan apa yang dikatakan Trump. Trump tidak mempersiapkan teks pidatonya dengan baik, karena sesungguhnya Presiden Amerika itu tidak mengenalnya dengan baik.

“Trump bahkan tidak mengenal saya, dia tidak tahu siapa saya dan apalagi tentang Kolombia. Dia tidak tahu tentang keadaan yang sedang dialami negara ini (Kolombia), apa yang ada di balik perdagangan narkoba, pentingnya proses perdamaian dan upaya untuk mengakhiri perang!" tegas Petro.

Kurang dari dua bulan menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat 2020, Donald Trump  menggunakan Kolombia dalam kampanye kepresidenannya.
Dia menempatkan Kolombia sepenuhnya untuk meyakinkan para pemilih yang berdarah Latin agar memilihnya lagi.

Gustavo Petro adalah kandidat presiden Kolombia pada 2018. Dia kalah pada putaran kedua dari Iván Duque. Namun, dia mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri lagi pada tahun 2022. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA