Lavrov mengatakan negaranya mengutuk blokade yang disebutnya tidak manusiawi dan tidak sah itu. Pernyataan tersebut keluar usai dirinya melakukan pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Kuba Cabrisas di Moskow, Senin (28/9).
Setelah pembicaraan resmi, Lavrov mengatakan secara eksklusif kepada Prensa Latina bahwa semua sanksi yang diambil untuk menekan Havana membatasi hak alami yang tidak dapat dicabut tidak hanya warga Kuba, tetapi juga warga AS.
"Tindakan ini benar-benar ilegal dan secara mencolok melanggar prinsip-prinsip dasar Piagam PBB," tegas kepala diplomasi Rusia itu, seperti dikutip dari
PL, Selasa (29/9).
"Memang, dalam kondisi pandemi, penting bahwa semua negara menunjukkan kemauan politik, kebijaksanaan, dan pandangan ke depan," lanjutnya.
Lavrov juga mengatakan hampir semua komunitas mengecam blokade AS yang diberlakukan terhadap negara Karibia itu.
"Kecaman oleh komunitas internasional diungkapkan oleh suara yang hampir bulat yang mendukung rancangan resolusi anti-blokade Kuba di Majelis Umum PBB," kata Lavrov.
Dalam pertemuan hari itu Lavrov dan Cabrisas membahas koordinasi posisi di kancah internasional sebagai bagian dari penguatan kemitraan strategis kedua negara.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: