Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sang Juru Damai, Emir Kuwait Sheikh Sabah Meninggal Dunia Pada Usia 91 Tahun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Selasa, 29 September 2020, 23:11 WIB
Sang Juru Damai, Emir Kuwait Sheikh Sabah Meninggal Dunia Pada Usia 91 Tahun
Emir Sheikh Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah dari Kuwait meninggal dunia pada usia 91 tahun/Al Jazeera
rmol news logo Kuwait berduka pekan ini. Pasalnya, penguasa negara tersebut, yakni Emir Sheikh Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah meninggal dunia pada usia ke-91 tahun pada Selasa, 29/9).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Bak pepatah, gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama, begitupun dengan Sheikh Sabah.

Semasa hidup, dia dikenal sebagai peacemaker karena kerap kali menjadi pelopor perdamaian dalam sejumlah isu. Karena hal itu, dia mendapat julukan sebagai "Orang Bijak di Kawasan".

Kabar duka soal kematiannya diumumkan oleh pemerintah Kuwait.

"Dengan kesedihan dan kesedihan yang luar biasa, kami berduka. Kematian Syekh Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah, emir Negara Kuwait," kata Sheikh Ali Jarrah al-Sabah, menteri yang bertanggung jawab atas urusan kerajaan melalui siaran televisi, seperti dikabarkan Al Jazeera.

Sheikh Sabah meninggal dunia setelah beberapa dekade sebagai tokoh terkemuka dalam memerintah negara Teluk yang kaya minyak itu.

Lahir pada tahun 1929, Syekh Sabah secara luas dianggap sebagai arsitek kebijakan luar negeri Kuwait modern. Setelah menjabat sebagai menteri luar negeri selama hampir 40 tahun antara tahun 1963 hingga 2003, sebelum kemudian dia menjadi perdana menteri.

Selama menjabat sebagai menteri luar negeri, Sheikh Sabah kerap mendorong hubungan yang lebih dekat dengan Irak setelah Perang Teluk 1990 dan solusi untuk krisis regional lainnya.

Kenaikannya sebagai emir pada tahun 2006 di Kuwait terjadi setelah Parlemen memutuskan dengan suara bulat untuk menggulingkan pendahulunya, Sheikh Saad al-Abdullah al-Sabah yang sakit.

Sheikh Sabah pun kemudian menjadi pemimpin ke-15 dalam keluarga Kuwait yang telah memerintah selama lebih dari 250 tahun.

Dia merupakan seorang duda yang tinggal selama bertahun-tahun di sebuah istana yang dikenal sebagai Dar Salwa. Nama itu diambil dari nama putrinya Salwa, yang meninggal dunia karena kanker pada tahun 2002.

Kini Sheikh Sabah menyusul sang putri dan meninggalkan dua putra.

Pada Agustus 2019, pemerintah Kuwait mengakui Syekh Sabah mengalami medis, namun tidak dijelaskan lebih lanjut soal penyakit yang dideritanya. Namun sejak saat itu, dia sempat dirawat di rumah sakit.

Kemudian pada Juli 2020 lalu, dia terbang ke Amerika Serikat mencari penanganan medis. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA