Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Debat Presiden 2020: Trump Dan Biden Berdebat Tentang Keputusan Mengisi Lowongan Mahkamah Agung

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 30 September 2020, 08:40 WIB
Debat Presiden 2020: Trump Dan Biden Berdebat Tentang Keputusan Mengisi Lowongan Mahkamah Agung
Donald Trump dan Joe Biden dalam debat presiden 2020 disiarkan langsung pada Rabu (30/9) WIB/Net
rmol news logo Moderator debat, Chris Wallace dari "Fox News Sunday" mengajukan pertanyaan pertama kepada kedua kandidat, yaitu mengenai lowongan di Mahkamah Agung.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Wallace bertanya mengapa Trump yakin untuk memilih kandidat Hakim Agung sebelum pemilihan, sementara Biden sebaliknya.

"Saya akan memberi tahu Anda dengan sangat sederhana, kami memenangkan pemilu. Pemilu memiliki konsekuensi," kata Trump, mengutip dari siaran langsung ABC News. "Kami memiliki Senat, kami memiliki Gedung Putih dan kami memiliki calon fenomenal yang dihormati oleh semua akademisi terbaik dalam segala hal, baik dalam segala hal."

Ketika pertanyaan itu diberikan kepada Biden, dia mengatakan bahwa seharusnya rakyat Amerika memiliki hak untuk mengatakan siapa calon Mahkamah Agung. Dan  keputusan untuk memilih Hakim Agung harus menunggu sampai setelah Hari Pemilihan.

"Kita harus menunggu untuk melihat apa hasil pemilu," kata Biden.
Senat AS harus mengkonfirmasi penunjukan Hakim Amy Coney Barrett untuk kursi Mahkamah Agung yang kosong. Kursi itu kosong karena kematian Hakim Ruth Bader Ginsburg.

"Tidak tepat melakukan pemilihan Hakim Agung sebelum pemilihan (presiden)," kata Biden.

Ketika acara debat baru saja dimulai, kedua kandidat langsung terlihat saling memotong bicara.

Dalam acara debat, Joe Biden, membawa tiga tamunya. Tim kampanye Biden mengumumkan tiga tamunya itu adalah Kristin Urquiza, Gurneé Green, dan James Evanoff Jr.

Publik pertama kali bertemu Urquiza ketika dia berbagi ceritanya di Konvensi Nasional Demokrat. Dia kehilangan ayahnya karena Covid-19, dan menyatakan, "Satu-satunya kondisi yang ada saat itu adalah (karena) mempercayai Donald Trump,  dan untuk itu dia membayar dengan nyawanya."

Urquiza adalah seorang advokat lingkungan di Mighty Earth dan ikut mendirikan kampanye "Marked by Covid".

Sementara Green adalah pemilik bisnis kecil dari Cleveland Heights yang juga disorot selama Konvensi Nasional Partai Demokrat. Dia memiliki butik fesyen Cleveland Heights Chemistry 11. Selain menjadi pemilik bisnis kecil, Green adalah analis teknologi informasi perawatan kesehatan bersertifikat dan ibu dua anak.

Lalu, Evanoff adalah teknisi servis di Cleveland. Dia memiliki delapan tahun senioritas dengan United Steel Workers dan bekerja di ArcelorMittal, yang baru-baru ini diakuisisi oleh Cleveland Cliffs. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA