Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengamat: Ini Acara Debat Yang Terburuk, Trump Benar-benar Pecundang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 30 September 2020, 11:17 WIB
Pengamat: Ini Acara Debat Yang Terburuk, Trump Benar-benar Pecundang
Donald Trump - Joe Biden dalam putaran pertama debat presiden AS 2020/Net
rmol news logo Debat presiden AS putaran pertama baru saja selesai. Kepala Penyiar Berita ABC George Stephanopoulos mengungkapkan acara debat pada Selasa (29/9) malam waktu New York, atau Rabu (30/9) pagi waktu Indonesia, adalah acara debat yang terburuk yang pernah dia lihat dalam hidupnya.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Saya harus berbicara secara pribadi di sini, sebagai seseorang yang menyaksikan debat presiden selama 40 tahun, sebagai seseorang yang menjadi moderator debat presiden, sebagai seseorang yang menyiapkan kandidat untuk debat presiden, dan seseorang yang meliput debat presiden, itu adalah debat presiden terburuk yang pernah saya alami yang saya lihat dalam hidup saya. Ini lebih banyak panas daripada cahaya selama sekitar 90 menit," katanya, seperti dikutip dari ABC News.

Sementara Kepala Koresponden Gedung Putih ABC News Jonathan Karl menilai kedua belah pihak, baik Donald Trump maupun Joe Biden sama-sama kalah.

"Sepertinya kedua pria kalah dalam debat ini," katanya seraya menambahkan bahwa Trump adalah pecundang yang sebenarnya.

"Dalam pengertian ini, pecundang sebenarnya adalah Donald Trump. Dia perlu mengubah dinamika dalam debat berikutnya," ujar Karl.

Debat yang berlangsung selama sekitar 90 menit itu lebih banyak berisi kata 'Diam', 'Pembohong', 'Badut', dan serangan pribadi yang membuat moderator, Chris Wallace, kewalahan.

Menjelang akhir debat, Trump mengungkit putra Biden, Hunter, tanpa menyebut namanya.

"China (adalah) makan siangmu, Joe. Dan tidak heran anakmu masuk dan dia mengeluarkan apa yang dia ambil, milyaran dolar," kata Trump, melancarkan serangan pribadi terhadap putra Biden, Hunter Biden, dan urusan bisnisnya, saat Joe Biden menjabat sebagai wakil presiden. Hunter Biden pernah memberi klarifikasi soal ini dan menyatakan dia tidak bersalah.

Kedua kandidat juga memperdebatkan ras, situasi hukum dan ketertiban di kota-kota Amerika Serikat.

Trump bertanya kepada Biden, "Apakah Anda mendukung hukum dan ketertiban?"

“[Saya mendukung] hukum dan ketertiban dengan keadilan, di mana orang diperlakukan dengan adil,” itu jawaban Biden.

Setelah sempat membentak Trump karena selalu mencela dan memotong ucapannya, Biden pun mengeluarkan jurus pamungkasnya ketika ditanya mengapa para pemilih harus memilihnya daripada lawannya.

“Di bawah presiden ini, kami menjadi semakin sakit, semakin miskin dan semakin lemah," kata Biden.

Presiden Donald Trump berbicara total 39:06 menit, sementara Joe Biden 37:56 menit. Lalu, adakah dampaknya acara debat ini terhadap para pemilih?

Debat putaran kedua akan menampilkan pasangan mereka masing-masing, yaitu Mike Pence dan Kamala Harris pada 8 Oktober mendatang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA