Hal itu diungkapkan oleh Kepala Institut Gamaleya yang memproduksi vaksin Sputnik V, yakni Alexander Gintsburg, pada Selasa (29/9). Dia mengatakan kepada media bahwa kecepatan perkembangan vaksin sangat diperlukan di tengah kondisi "masa perang" pandemik Covid-19 saat ini.
"Orang-orang sekarat seperti saat perang," kata Gintsburg.
Meski begitu tidak ada jalan pintas untuk menghasilkan vaksin. Semuanya harus dilakukan sesuai prosedur yang berlaku dan yang ada hanyalah percepatan.
"Tapi kecepatan yang dilacak dengan cepat ini tidak sama, seperti yang disarankan beberapa media, dengan pemotongan sudut. Tidak mungkin," jelasnya kepada
Reuters dari kantornya di Moskow.
Gintsburg memaparkan bahwa timnya telah menetapkan tenggat waktu yang ketat untuk memproduksi vaksin, tetapi semua pedoman untuk menguji keamanan dan kemanjuran Sputnik V telah diikuti.
Rencana untuk mempublikasikan hasil sementara berdasarkan 42 hari pertama pemantauan relawan menunjukkan bahwa Rusia memiliki peluang besar untuk menjadi yang pertama yang menghadirkan vaksin Covid-19 setelah melalui serangkaian ujicoba yang diperlukan.
Gelombang pertama dari 5.000 sukarelawan telah diberikan vaksin Covid-19 Sputnik-V pada 9 September lalu. Hal itu berarti, hasil sementara dapat dikeluarkan beberapa saat setelah 21 Oktober.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: