Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lima Kata-kata Kasar Trump Yang Paling Rasis Selama Debat Presiden Pertama

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 01 Oktober 2020, 07:12 WIB
Lima Kata-kata Kasar Trump Yang Paling Rasis Selama Debat Presiden Pertama
Presiden Donald Trump/Net
rmol news logo Donald Trump dan Joe Biden berjuang untuk mendapatkan simpati pemilih lewat acara debat putaran pertama pada Selasa malam (29/9) waktu setempat. Di tengah acara yang penuh interupsi dan kecaman itu, Donald Trump terdengar banyak menggunakan kiasan rasis untuk lawannya.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Banyak yang menilai acara debat malam itu adalah debat terburuk dalam sejarah AS. Banyak kekacauan yang terjadi, terutama diciptakan oleh Trump. Trump juga melakukan serangan pribadi terhadap Joe Biden.

Mengutip Huffpost, inilah lima momen saat-saat Trump menggunakan serangan pribadi dengan kata-kata rasis.

1. Lagi-lagi Trump memanggil Senator Elizabeth Warren dengan julukan 'Pocahontas'

Trump menggunakan julukan yang menghina untuk lawan politiknya, Senator Elizabeth Warren, ketika dia ditanya apakah Biden akan memenangkan nominasi Demokrat jika Warren tidak mengundurkan diri.

Ini jawaban Trump: "Seandainya Pocahontas meninggalkan pemilihan dua hari sebelumnya," seraya menambahkan bahwa Biden tidak akan berada di panggung debat.

Elizabeth Ann Warren adalah seorang akademisi dan politikus asal Amerika Serikat. Ia adalah anggota Partai Demokrat, dan Senator Amerika Serikat dari Massachusetts.

Julukan ini kerap diulangi Trump setiap kali menyebut nama Warren, lawan politiknya sejak 2016 lalu.


2. Trump menolak mengutuk kelompok ekstremis sayap kanan

Ketika moderator Wallace meminta Trump secara langsung untuk mengutuk supremasi kulit putih dan kelompok milisi sayap kanan selama debat, Trump berusaha mengelak. Tetapi dia malah mencela Demokrat dan pengunjuk rasa.

"Saya akan mengatakan hampir semua yang saya lihat adalah dari sayap kiri, bukan dari sayap kanan," kata Trump.

“(Lalu) siapa yang Anda ingin saya kutuk? The Proud Boys? ” sindir Trump kepada Wallace.

Proud Boys adalah kelompok sayap kanan, anti-imigran, dengan sejarah kekerasan jalanan terhadap lawan sayap kiri.

Setelah komentar Trump ini, salah satu akun media sosial Proud Boys memposting logo 'Stand Back, Stand By'.

3.  Trump lagi-lagi menyebut Covid-19 sebagai 'wabah China'
Di panggung debat kata 'Wabah China' kembali tercetus.  Trump tetap mengabaikan tanggapannya terhadap wabah Covid-19 walau jumlah korban terus-terusan meningkat. Ia menyalahkan China atas pandemi ini.

4. Trump kembali menyebut 'Kaum pinggiran' akan terancam jika Biden memenangkan pemilihan.

Trump kembali mengeluarkan pernyataannya, tepatnya mengklaim jika Biden menang maka pemerintahan Biden akan mengancam pinggiran kota Amerika.

"Jika Biden menang maka kaum pinggiran kota kami akan hilang."


5. Trump mengklaim pelatihan kepekaan rasial mengajarkan orang untuk 'rasis'

Trump mengatakan dia akan mengakhiri pelatihan kepekaan rasial yang membahas hak istimewa kulit putih dan teori ras kritis di lembaga federal karena 'itu rasis'.

“Jika Anda adalah orang tertentu, Anda tidak memiliki status dalam hidup. Itu semacam pembalikan,” kata Trump. “Dan jika Anda melihat orang-orangnya, kami membayar orang ratusan ribu dolar untuk mengajarkan ide-ide yang sangat buruk dan, terus terang, ide-ide yang sangat sakit.”

Pemerintahan Trump bergerak untuk menghentikan  pelatihan karyawan di agen federal tentang topik yang mencakup "hak istimewa kulit putih" dan "teori ras kritis" awal bulan ini. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA