Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Cegah Kebangkitan Suriah Di Bawah Rezim Assad, AS Bekukan Aset Gubernur Bank Sentral Hazem Karfoul

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 01 Oktober 2020, 09:08 WIB
Cegah Kebangkitan Suriah Di Bawah Rezim Assad, AS Bekukan Aset Gubernur Bank Sentral Hazem Karfoul
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pemerintah Amerika Serikat memberikan sanksi kepada kepala bank sentral di Suriah beserta 16 orang dan sejumlah lembaga lainnya, sebagai bagian dari upaya untuk mencegah negara yang dilanda perang itu agar tidak dapat berjalan normal kembali di bawah Presiden Bashar al-Assad, Rabu (30/9).

Sanksi itu tersebut ditujukan kepada kepala Direktorat Intelijen Umum Suriah, Gubernur Bank Sentral Suriah Hazem Karfoul, dan jaringan bisnis yang diduga 'menghasilkan pendapatan bagi rezim dan pendukungnya', kata Departemen Keuangan dalam sebuah pernyataan, dengan aturan bahwa siapa pun yang melakukan transaksi keuangan dengan mereka, sekarang dapat dihukum di AS.

"Mereka yang terus mendukung rezim brutal Bashar al-Assad, kemungkinan melakukan korupsi dan pelanggaran HAM," kata Menteri Keuangan Steven Mnuchin dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Rabu (30/9).

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan bahwa sanksi terhadap tokoh-tokoh Suriah tidak akan berhenti sampai rezim Assad dan pendukungnya mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri kampanye kekerasan mereka terhadap rakyat Suriah.

Di antara tokoh yang diberi sanksi oleh Departemen Keuangan AS itu adalah pengusaha Khodr Taher bin Ali dan Husam Muhammad Louka, kepala Direktorat Intelijen Umum Suriah, salah satu agen mata-mata negara itu.

Taher dituduh sebagai pemasok utama untuk Divisi Keempat angkatan bersenjata termasuk melalui pembentukan perusahaan keamanan swasta yang telah menjadi 'badan eksekutif informal' unit tersebut.

Departemen Keuangan mengatakan Taher juga mendirikan penyedia telekomunikasi Emma Tel LLC, dalam upaya nyata untuk melawan Rami Makhlouf, seorang taipan yang berselisih dengan sepupunya Assad.

Sementara itu Departemen Luar Negeri AS secara terpisah mengatakan pihaknya telah menunjuk tiga orang atau unit atas serangan udara mematikan tiga tahun lalu di kota Armanaz, di provinsi Idlib dekat perbatasan Turki.

Setidaknya 34 warga Suriah tewas dalam serangan itu, menurut jumlah korban yang dicatat oleh Departemen Luar Negeri, ketika Rusia mendukung Suriah dalam operasi melawan para jihadis.

Assad telah memenangkan kembali sebagian besar Suriah setelah perang sembilan tahun yang brutal yang telah merenggut lebih dari 380 ribu nyawa dan jutaan orang mengungsi.

Di bawah Undang-Undang Caesar, undang-undang yang mulai berlaku pada bulan Juni, Amerika Serikat berharap dapat mencegah upaya rekonstruksi atau normalisasi perdagangan tanpa pertanggungjawaban atas kekejaman di bawah Assad. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA