Dalam sebuah wawancara dengan majalah Jerman,
Der Spiegel, Navalny menuding Presiden Rusia, Vladimir Putin lah yang berada di balik insiden keracunan yang menimpa dirinya.
"Saya mengklaim Putin berada di balik kejahatan tersebut dan saya tidak memiliki versi lain tentang apa yang terjadi," ujar Navalny menurut kutipan wawancara yang akan diterbitkan pada Kamis malam (1/10) itu.
Navalny dilarikan ke sebuah rumah sakit di Omsk, Siberia setelah jatuh sakit dalam penerbangan ke Moskow setelah diduga mengalami keracunan.
Ia dinyatakan koma dan tak berdaya hingga akhirnya melanjutkan perawatan di Berlin, Rusia pada Agustus.
Navalny mendapatkan perawatan di rumah sakit Charite dan didiagnosis keracunan agen saraf Novichok yang mematikan, sebelum akhirnya berangsur pulih dan dapat dipulangkan.
Negara-negara Barat telah menuntut penjelasan dari Kremlin terkait dugaan keracunan pada tokoh oposisi Rusia yang dianggap sangat berani itu.
Tetapi sejauh ini, Rusia terus membantah telah terlibat dalam insiden tersebut dan mengatakan belum melihat bukti diagnosis bahwa Navalny telah diracun.
Dalam wawacaranya, Navalny juga menceritakan pengalamannya saat dirawat karena Novichok.
"Kamu tidak merasakan sakit apa pun tetapi kamu tahu kamu sedang sekarat," kata Navalny.
Meski Navalny yakin Putin dibalik keracunan yang menimpa dirinya, ia mengaku tidak takut dan akan kembali pulang ke Rusia.
“Tugas saya sekarang adalah tetap tidak takut. Dan aku tidak takut!" serunya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: