Kedua negara diketahui saat ini masih dalam keadaan perang formal dan memperebutkan perbatasan darat dan laut mereka selama beberapa dekade. Salah satunya adalah perbatasan laut di tepi tiga blok energi lepas pantai Lebanon.
Namun kini, dengan dimediasi oleh Amerika Serikat, kedua negara sepakat untuk mencari solusi damai atas sengketa tersebut.
"Ini adalah kesepakatan kerangka kerja, bukan yang terakhir," kata Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri pada Kamis (1/10), seperti dikabarkan
Reuters.
Pengumuman itu muncul saat Lebanon menghadapi krisis terburuknya sejak perang saudara 1975-1990. Keruntuhan keuangan negara itu diperparah oleh ledakan pelabuhan besar-besaran yang menghancurkan sebagian besar kota Beirut pada bulan Agustus lalu yang menewaskan hampir 200 orang.
Sementara itu, Menteri Energi Israel Yuval Steinitz mengonfirmasi bahwa kedua belah pihak akan mengadakan pembicaraan yang ditengahi Amerika Serikat di perbatasan maritim yang merupakan poin pertikaian utama.
Dia mengatakan negosiasi diharapkan dimulai setelah 9 Oktober.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan pihaknya menyambut baik keputusan pemerintah Israel dan Lebanon untuk memulai diskusi tentang perbatasan laut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: