Perubahan itu salah satunya adalah mematikan mikrofon Donald Trump dan Joe Biden jika mereka melanggar aturan, ujar sebuah sumber dari komisi debat, seperti dikutip dari
The Hill, Kamis (1/10). Perubahan format itu masih mempertimbangkan bagaimana mereka akan melaksanakan rencana tersebut.
Komisi Debat Kepresidenan menyoroti penampilan acara debat yang diwarnai oleh interupsi yang sering terjadi. Dalam sebuah pernyataannya, komisi akan memikirkan perubahan struktur dan format acara.
"Peraturan harus diubah untuk dua debat yang tersisa," kata komisi dalam pernyataannya.
Komisi akan mempertimbangkan dengan hati-hati perubahan yang akan diadopsi dan akan mengumumkan langkah-langkah tersebut segera.
"Komisi berterima kasih kepada Chris Wallace atas profesionalisme dan keterampilan yang dia bawa ke acara debat malam itu dan bermaksud untuk memastikan bahwa ada aturan yang diubah atau ditambahkan untuk menjaga ketertiban untuk dua debat selanjutnya."
Namun, Tim Murtaugh, direktur komunikasi untuk kampanye Trump, mencela rencana itu.
"Mereka melakukan (perubahan format acara debat) ini hanya karena ada pria yang kalah di malam debat kemarin," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Presiden Trump adalah kekuatan dominan. Sekarang Joe Biden mencoba bekerja dengan wasit. Mereka seharusnya tidak menggerakkan tiang gawang dan mengubah peraturan di tengah permainan," kata Murtaugh.
Sementara Kate Bedingfield, wakil manajer kampanye untuk kampanye Biden, nampaknya tidak terganggu dengan rencana perubahan aturan debat. Dengan tegas dia menyampaikan bahwa Biden siap untuk kontes berikutnya di Miami.
"Dia akan fokus menjawab pertanyaan dari para pemilih di sana, di bawah seperangkat aturan apa pun yang dikembangkan Komisi untuk mencoba menahan perilaku Donald Trump," katanya dalam sebuah pernyataan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: