Begitu yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo dalam sebuah wawancara pada Jumat (2/10), seperti dikutip
Reuters.
"Saya percaya bahwa para pemimpin Eropa memiliki peran strategis (dalam) membendung dan menolak Republik Islam Iran, yang masih merupakan kekuatan destabilisasi terbesar di seluruh kawasan Timur Tengah," ujar Pompeo.
Pompeo menambahkan bahwa dia berharap warga Palestina akan bergabung dengan AS, berkomitmen untuk negosiasi serius dengan Israel.
"(Palestina) harus berkomitmen untuk berdialog," tekan Pompeo.
Abraham Accord sendiri merupakan kesapakatan damai untuk menandai normalisasi hubungan antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain dengan Israel yang ditandatangani di Gedung Putih.
Di tengahi oleh Presiden Donald Trump, UEA menyatakan normalisasi hubungan dengan Israel pada 13 Agustus, sementara Bahrain pada 11 September.
Normalisasi tersebut langsung dikecam oleh Palestina dan sejumlah negara, seperti Iran dan Turki.
Pada awal tahun, Trump juga mengumumkan proposal perdamaian Timur Tengah yang disebut dengan Kesepakatan Abad Ini yang juga ditentang oleh Palestina.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: