Situasi semacam ini membuat pesaingnya dalam pilpres Amerika Serikat, Joe Biden dari Partai Demokrat, seakan dihadapkan dengan peluang dan "bumerang".
"Bagi (Partai) Demokrat, kondisi Trump yang buruk saat ini bisa jadi peluang. Karena kalaupun dipaksakan akan banyak menciptakan ketidakwarasan baru. Momen ini juga bisa menyebabkan
swing voters berpindah ke demokrat," kata pengamat internasional dari Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah kepada
Kantor Berita Politik RMOL pada Jumat (2/10)
Namun di sisi lain, kondisi Trump yang positif Covid-19 juga bisa memberikan dampak buruk bagi Biden.
"Hal ini bisa menjadi bumerang bagi Biden. Dia memang seakan di atas angin. Dia bisa mengatakan bahwa harusnya Amerika Serikat bisa mengelola Covid-19 dengan benar," jelasnya,
"Akan tetapi, jika Trump sembuh dari Covid-19 dalam beberapa minggu ke depan, dia akan bisa menggunakan momentum kesembuhan ini untuk merestrukturisasi manajemen di Amerika Serikat. Karena selama menjadi pasien Covid-19 dia mengalami sendiri pengalamannya. Bahkan mungkin dia akan melakukan teatrikal," sambung Teuku.
Terlebih Trump dikenal sebagai sosok pemimpin yang gemar melakukan retorika dan teatrikal. Hal ini bisa dimanfaatkan kubu Trump untuk membalik keadaan seketika.
"Trump bisa mengatakan bahwa dia sudah mengalami sendiri bagaimana menjadi pasien Covid-19. Dengan gaya teatrikalnya, dia bisa membalik keadaan dan meningkatkan kembali ratingnya," jelas Teuku.
"Yang jelas Trump adalah sosok yang unpredictable, jadi ya mungkin dia akan melangkah ke sana," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: