Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Abaikan Permintaan Trump, Albania Tetap Bersama Uni Eropa Di Tel Aviv

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 03 Oktober 2020, 16:10 WIB
Abaikan Permintaan Trump, Albania Tetap Bersama Uni Eropa Di Tel Aviv
Perdana Menteri Albania, Edi Rama/Net
rmol news logo Perdana Menteri Albania, Edi Rama, mengatakan bahwa Albania tidak akan mengikuti seruan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memindahkan kedutaannya di Israel ke Yerusalem karena itu berarti melanggar kebijakan UE.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Ia berkomitmen untuk saat ini Albania akan mengikuti jejak UE dalam menyikapi masalah tersebut.

Rama mencatat bahwa Albania adalah satu-satunya negara non-anggota Uni Eropa di kawasan yang tidak pernah memberikan suara melawan posisi Uni Eropa dalam masalah urusan luar negeri, setidaknya untuk saat ini. Entah jika di masa depan.

Trump mengirim surat kepada Rama pada hari Jumat (2/10), berterima kasih kepada pemerintahnya atas sikapnya terhadap keamanan G5 dan mengundang Albania untuk keluar dari organisasi yang dipimpin China 17 + 1, yang merupakan platform yang dikembangkan oleh Beijing untuk bekerja sama dengan negara-negara Eropa Timur.

"Saya mendorong Anda untuk bergabung dengan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa lainnya dalam memindahkan kedutaan Anda ke Yerusalem," tambah isi surat Trump, seperti dikutip dari BIRN, Sabtu (3/10).

Rama dengan sopan menolak. "Dalam kebijakan luar negeri, kami sejalan dengan Uni Eropa," katanya. “Albania, hingga saat ini, sejak masuk dalam proses integrasi UE, tetap menjadi satu-satunya negara non-anggota yang tidak pindah dalam hal apa pun dari garis yang disepakati dengan Uni Eropa di bidang urusan luar negeri,” tambahnya.

“Suatu hari mungkin akan tiba ketika kita dapat menilai bahwa kita dapat pindah [dari sikap Uni Eropa]. Saat itu hari itu belum tiba,” lanjut Rama.

Kosovo telah mengumumkan bahwa mereka akan membuka kedutaan pertamanya di Yerusalem, sebagai bagian dari kesepakatan yang diperantarai AS antara Kosovo dengan Serbia.

Menteri Luar Negeri Kosovo, Meliza Haradinaj-Stublla, menulis di Facebook pada hari Kamis bahwa dia telah meyakinkan mitranya dari Israel, Gabriel Ashkenazi, bahwa Kosovo akan melakukan ini secepat mungkin.

Serbia juga telah mengumumkan akan membuka kantor di Yerusalem dengan memindahkan kedutaan yang sudah ada di Tel Aviv. Menimbulkan kekecewan Uni Eropa yang menyatakan penyesalan atas pengumuman Serbia itu.

Mestinya Serbia tetap pada prinsip awalnya, berdiri bersama UE di Yerusalem, yaitu bahwa kedutaan harus tetap di Tel Aviv sampai perjanjian damai ditandatangani dengan Palestina yang mencakup kesepakatan tentang kota Yerusalem, yang juga diklaim oleh Palestina sebagai ibukota mereka. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA