Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Arab Saudi Boikot Produk, Investasi Hingga Pariwisata Turki

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 05 Oktober 2020, 09:54 WIB
Arab Saudi Boikot Produk, Investasi Hingga Pariwisata Turki
Arab Saudi memboikot produk, investasi, hingga parisata Turki/Net
rmol news logo Meningkatnya ketegangan dengan Turki membuat Arab Saudi secara resmi menyerukan boikot terhadap barang impor hingga investasi dari Turki.

Seruan boikot tersebut disampaikan oleh Kepala Kamar Dagang Arab Saudi,  Ajlan al-Ajlan seperti dimuat Reuters, Senin (5/10).

"Boikot semua dari Turki, baik itu impor, investasi atau pariwisata, adalah tanggung jawab setiap 'pedagang dan konsumen' Saudi, sebagai tanggapan atas permusuhan terus menerus dari pemerintah Turki terhadap kepemimpinan, negara, dan warga negara kami," ajar al-Ajlan.

Para pedagang sendiri mengaku, seruan boikot tersebut telah menghalangi arus barang dua kekuatan regional tersebut.

Selama lebih dari setahun, beberapa pedagang dari kedua negara berspekulasi bahwa Arab Saudi sedang memberlakukan boikot tidak resmi atas impor dari Turki.

Seorang importir Saudi mengatakan kepada Reuters bahwa kontainer yang dia impor tahun ini dari Turki disimpan selama tiga bulan oleh bea cukai sebelum dibebaskan. Dia juga mengatakan petugas bea cukai secara tidak resmi menyarankan dia untuk tidak mengimpor langsung dari Turki lagi.

Anggota parlemen oposisi Turki Mehmet Guzelmansur pada pekan lalu mengatakan, barang-barang, khususnya buah dan sayuran yang mudah rusak, yang diekspor dari wilayahnya di Hatay ditahan di perbatasan Saudi datang lebih lama dari yang diperlukan.

Dalam komentar yang dilaporkan di media Turki dan di halaman Twitter-nya, Guzelmansur mengaku khawatir dengan apa yang dia gambarkan sebagai embargo tidak resmi sebagian oleh Arab Saudi akan diperdalam.

Baik data perdagangan Turki maupun Saudi tidak menunjukkan penurunan yang luar biasa besar dalam perdagangan bilateral tahun ini, dengan mempertimbangkan tekanan yang ditimbulkan oleh pandemi virus corona pada perdagangan global.

Pada kuartal kedua tahun ini, Turki menjadi mitra dagang ke-12 Arab Saudi dengan total nilai impor. Pada Juli, impor Saudi dari Turki bernilai sekitar 185 juta dolar AS, naik dari sekitar 180 juta dolar AS pada Juni.

Perselisihan antara Ankara dan Riyadh dalam beberapa tahun terakhir kian meluas, khususnya dalam kebijakan luar negeri dan sikap terhadap kelompok politik Islam.

Perselisihan terbesar antara Turki dan Arab Saudi muncul di tengah kasus pembunuhan terhadap jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober 2018.

Arab Saudi telah menyangkal bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut, sementara Turki memberikan bukti bahwa pembunuhan itu diperintahkan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS).

Awal tahun ini, kedua negara memblokir beberapa situs berita masing-masing.  rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA