Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Israel Dan UEA Bertemu Di Jerman, Kunjungi Situs Bersejarah Holocaust Memorial

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 07 Oktober 2020, 06:20 WIB
Israel Dan UEA Bertemu Di Jerman, Kunjungi Situs Bersejarah Holocaust Memorial
Menlu Jerman, Heiko Maas, bersama Menlu Israel Gabi Ashkenazi dan Menlu UEA, Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nahyan, bertemu di Jerman Selasa 6 Oktober 2020/Net
rmol news logo Para Menteri Luar Negeri Israel dan Uni Emirat Arab mengunjungi Jerman pada Selasa (6/10) untuk bersama-sama menuju Holocaust Memorial di Berlin tengah. Ini adalah pertemuan langsung kedua negara pasca penandatanganan normalisasi.

Ditemani sang tuan rumah, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas, Gabi Ashkenazi dari Israel dan mitranya dari UEA Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nahyan berjalan menuju monumen peringatan bersejarah, dengan masing-masing menggunakan masker. Sebelumnya mereka saling beradu siku sebagai pengganti jabat tangan, sesuai dengan protokol kesehatan.

Kunjungan ke situs Holocaust Memorial ini merupakan gagasan menteri luar negeri UEA bersama perwakilan senior negara Yahudi.

Dalam pesan tulisan tangan di buku tamu, petinggi UEA itu menulis: "Korban Holocaust Yahudi Eropa. Seluruh kelompok umat manusia menjadi korban dari mereka yang menyerukan ekstremisme dan kebencian,” seperti dikutip dari Time of Israel, Selasa (6/10).

Ia juga menambahkan, bahwa kunjungan ke tugu peringatan Holocaust untuk menggarisbawahi pentingnya nilai-nilai kemanusiaan seperti hidup berdampingan, toleransi dan menerima yang lain.

"Serta menghormati semua kredo dan keyakinan. Inilah nilai-nilai yang mendasari negara saya," tulis Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nahyan. "Saya memberi hormat kepada jiwa orang-orang yang menjadi korban Holocaust."

Lalu ia menuliskan doa Yahudi yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. "Semoga jiwa mereka terikat dalam ikatan kehidupan."

"Tidak akan lagi," tulisnya lagi, dalam bahasa Inggris dan Arab.

Heiko Maas mengatakan kepada Al Nahyan bahwa Ashkenazi adalah anak dari korban selamat Holocaust.

"Menteri Emirat terkejut mendengar ini dan meminta untuk mendengar kisahnya lebih banyak," isi pernyataan Kementerian Luar Negeri dalam rilisnya.

"Menlu Ashkenazi memberi tahu tentang asal-usulnya dan ayahnya yang selamat dari kamp kerja paksa di Bulgaria pada tahun 1944 dan tentang imigrasi ke Israel," lanjut keterangan Kementerian.

Ashkenazi pun menambahkan, pertemuan tersebut merupakan awal dari sebuah era baru. Era perdamaian antar manusia.

"Tanda tangan bersama kami dalam prasasti perjanjian normalisasi itu seperti seruan dan sumpah bersama: untuk mengingat dan tidak melupakan, menjadi kuat dan berjanji tidak akan terulang lagi,” ujar Ashkenazi.

Monument Holocaust adalah peringatan pembantaian enam juta orang Yahudi yang dilakukan oleh rezim Nazi Adolf Hitler selama Perang Dunia II.

Kunjungan Al Nahyan ke Holocaust Memorial merupakan langkah yang sangat simbolis, menandai pergeseran sikap dunia Arab terhadap Israel dan Yahudi.

Konflik politik telah menyebabkan ketegangan sengit antara Islam dan Yudaisme dan penolakan Holocaust merajalela di banyak negara Arab.

Maas mengungkapkan suatu kehormatan besar bahwa menteri luar negeri Israel dan Emirat memilih Berlin sebagai tempat pertemuan bersejarah pertama mereka.

Maas juga mengatakan perjanjian Israel-UEA sebagai kabar baik pertama di Timur Tengah untuk waktu yang lama dan perjuangan bagi gerakan baru dalam dialog antara Israel dan Palestina.

"Kesempatan ini harus dimanfaatkan," kata Maas, yang saat ini menjabat sebagai presiden Uni Eropa. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA