Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menlu Maroko: Dialog Antar-Libya Adalah Secercah Harapan Rakyat Menuju Perdamaian

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 07 Oktober 2020, 08:36 WIB
Menlu Maroko: Dialog Antar-Libya Adalah Secercah Harapan Rakyat Menuju Perdamaian
Menteri Luar Negeri Maroko, Nasser Bourita/Net
rmol news logo Dialog antar-Libya putaran kedua yang berlangsung di Bouznika, Maroko antara Dewan Tinggi Negara yang berbasis di Tripoli dan Dewan Perwakilan Rakyat yang berbasis di Tobrok merupakan preseden positif yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai solusi krisis di negara Afrika Utara itu.

Bahkan dialog tersebut sudah disambut baik oleh rakyat Libya yang menggambarkannya sebagai secercah harapan untuk perdamaian.

Begitu yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Maroko, Nasser Bourita dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL pada Rabu (7/10). Dialog putaran kedua sendiri sudah dimulai sejak Jumat malam (2/10) waktu setempat.

Bourita mengatakan, pada awalnya banyak yang menganggap dialog perdamaian antar-Libya adalah satu hal yang mustahil. Sehingga kesediaan kedua belah pihak untuk bertemu dan menyelesaikan krisis bersama merupakan sebuah terobosan besar.

"Prestasi ini menginspirasi karena mereka menunjukkan bahwa anggota kedua delegasi telah mengedepankan kepentingan negara mereka dan mencari solusi. Elemen-elemen ini sangat penting dalam mencapai kemajuan," terang Bourita.

Sebagai sebuah terobosan besar, dialog antar-Libya perlu dipertahankan dan mendapatkan dukungan internasional, baik dari negara-negara maupun organisasi. Termasuk oleh United Nations Support Mission in Libya (UNSMIL) yang dipimpin oleh Stephanie Williams.

Berbicara kepada anggota dari dua delegasi, Bourita menekankan bahwa Maroko, berdasarkan instruksi tinggi dari Raja Mohammed VI, sepenuhnya mendukung perdamaian Libya.

"Maroko, yang bekerja di bawah naungan PBB, lebih memilih untuk mendukung dialog antar-Libya daripada di sekitar Libya, yang pertama fundamental dan yang terakhir saling melengkapi," kata Bourita.

Dialog antar-Libya sendiri sudah mendapatkan perhatian positif dari rakyat Libya yang menganggapnya sebagai secercah harapan dan optimisme di tengah krisis sosial-ekonomi yang diperparah oleh pandemi Covid-19. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA