Melalui keterangan tertulisnya pada Kamis (8/10), Dahnil mengungkap, Prabowo diundang oleh pemerintah AS, melalui Menteri Pertahanan Mark Esper, untuk berkunjung pada 15 hingga 19 Oktober 2020.
"Undangan ini untuk melanjutkan pembicaraan detail terkait kerjasama bilateral bidang pertahanan," kata Dahnil.
Sebelumnya, seorang sumber anonim dari Departemen Luar Negeri AS mengatakan, Prabowo telah mendapatkan visa untuk melakukan kunjungan, meski sebelumnya pernah masuk daftar hitam imigrasi negara tersebut.
"Prabowo diperkirakan akan berkunjung sekitar akhir bulan ini. Ia telah lama masuk daftar hitam AS karena dugaan perannya dalam pelanggaran HAM beberapa dekade lalu," lapor
Politico mengutip sumber anonim tersebut pada Selasa (6/10).
Sejauh ini, belum diketahui agenda apa saja yang akan dilakukan oleh Prabowo dalam kunjungan lima harinya tersebut.
Dalam pernyataannya, Dahnil menegaskan, kunjungan tersebut dilakukan untuk menjaga kedekatan Indonesia dengan semua negara yang sesuai dengan prinsip politik bebas aktif untuk tidak terlibat dalam aliansi militer dengan negara mana pun.
"Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto selama ini aktif melakukan diplomasi pertahanan ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat," kata Dahnil.
"Oleh sebab itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan memenuhi undangan resmi Pemerintah Amerika Serikat melalui Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Mark Esper tersebut," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: