Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

China Peringatkan Media India: Taiwan Tidak Boleh Disebut Sebagai Negara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 08 Oktober 2020, 23:07 WIB
China Peringatkan Media India: Taiwan Tidak Boleh Disebut Sebagai Negara
Salah stau surat kabar di India yang memuat soal Hari Nasional Taiwan/CNA
rmol news logo China merupakan negara yang gigih untuk menegaskan kepada dunia bahwa Taiwan merupakan bagian dari China dan bukan sebuah negara yang berdiri sendiri.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Setidaknya itu yang terlihat dari apa yang terjadi baru-baru ini di India.

Taiwan menuduh bahwa China tengah menerapkan "sensor" di India setelah kedutaan besar China di negeri Bolywood itu mengatakan kepada wartawan setempat untuk mematuhi prinsip "satu China". Penegasan itu dibuat setelah sejumlah surat kabar di India memuat iklan untuk peringatan Hari Nasional Taiwan 10 Oktober mendatang.

Iklan itu memuat foto Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan memuji India sebagai sesama negara demokrasi serta sebagai mitra alami Taiwan.

China pun tampaknya terusik dengan iklan tersebut. Pasalnya, bagi China, Taiwan adalah bagian dari provisinya yang "bandel".

China pun menunjukkan ketidaksenangannya dalam email yang dikirim oleh kedutaannya pada Rabu malam (7/10) kepada sejumlah wartawan di India, termasuk Reuters.

"Mengenai apa yang disebut 'Hari Nasional Taiwan' yang akan datang, Kedutaan Besar China di India ingin mengingatkan teman-teman media kami bahwa hanya ada satu China di dunia, dan Pemerintah Republik Rakyat China adalah satu-satunya pemerintah yang sah. mewakili seluruh China," begitu bunyi pernyataan tersebut, seperti dikabarkan Reuters.

"Kami berharap media India dapat tetap berpegang pada posisi pemerintah India terkait masalah Taiwan dan tidak melanggar prinsip 'Satu China'," sambung pernyataan yang sama.

Pernyataan itu pun menggarisbawahi bahwa Taiwan tidak boleh disebut sebagai negara.

"Secara khusus, Taiwan tidak boleh disebut sebagai 'negara (bangsa)' atau 'Republik China' atau pemimpin wilayah Taiwan China sebagai 'Presiden', agar tidak mengirimkan sinyal yang salah kepada masyarakat umum," jelas pernyataan itu.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu pun mencibir China.

"India adalah negara demokrasi terbesar di dunia dengan pers yang bersemangat dan orang-orang yang mencintai kebebasan. Tapi sepertinya komunis China berharap untuk berbaris ke anak benua dengan memberlakukan sensor. Teman-teman India Taiwan akan mendapat satu balasan: enyah!" cuitnya di Twitter.

Perlu diketahui, India memang tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan. Namun kedua belah pihak memiliki hubungan bisnis dan budaya yang erat.

Selama ini, pemerintah India kerap berhati-hati menjalin hubungan dengan Taiwan agar tidak membuat China geram. Namun hubungan antara India dan China sendiri saat ini sedang rumit setelah 20 tentara India tewas dalam bentrokan dengan pasukan China pada bulan Juni lalu.

Sejak saat itu, ada seruan dari beberapa kelompok nasionalis India untuk memboikot barang-barang China. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA