Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lebanon Meledak Lagi, Empat Orang Dilaporkan Tewas Tiga Puluh Lainnya Luka-luka Bangkitkan Trauma Agustus

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 10 Oktober 2020, 09:10 WIB
Lebanon Meledak Lagi, Empat Orang Dilaporkan Tewas Tiga Puluh Lainnya Luka-luka Bangkitkan Trauma Agustus
Empat tewas dalam tembakan dan ledakan tangki bahan bakar Beirut/Net
rmol news logo Belum usai trauma, Lebanon kembali diguncang ledakan. Kali ini ledakan  bersumber dari sebuah tangki bahan bakar di ibu kota Lebanon, Jumat (9/10) waktu setempat. Empat orang dinyatakan tewas dalam ledakan yang memicu kepanikan di kota yang sudah dilanda ledakan monster pada Agustus lalu itu.

Sebuah stasiun televisi Beirut mengatakan lebih dari 30 orang terluka dalam peristiwa itu, dengan sumber medis menambahkan bahwa tiga anak dirawat di rumah sakit karena luka bakar. Dalam tayangannya mereka menyiarkan kobaran api di jalan dan suara orang-orang berteriak panik.

Petugas pemadam kebakaran yang menggunakan tangga bergerak mengevakuasi orang-orang dari gedung-gedung di distrik Tariq al-Jdide yang ramai.

"Jumlah korban meningkat menjadi empat," kata Palang Merah Lebanon di akun Twitter-nya, memperbarui jumlah korban yang awalnya dilaporkan hanya dua orang, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (10/10).

Sekretaris Jenderal Palang Merah Georges Kettane menambahkan bahwa korban yang terluka telah dilarikan ke rumah sakit.

Kantor berita milik pemerintah mengatakan sebuah tangki bahan bakar meledak, memicu kebakaran dan menimbulkan korban.

Letnan Brigade Pemadam Kebakaran Ali Najm mengatakan ada kebakaran dan ledakan di gudang yang berisi tangki bahan bakar minyak, menambahkan penyebab ledakan masih belum diketahui.

Sumber keamanan mengatakan kebakaran terjadi di tempat bawah tanah di mana di tempat itu juga tersimpan bensin.

Sumber tersebut mengatakan pihak berwenang telah menangkap pemilik yang mengelola salah satu dari banyak layanan generator swasta yang memasok listrik kepada warga ketika sering terjadi pemadaman listrik.

"Dalam beberapa minggu terakhir, pemerintah kota Beirut telah mencari gudang yang mungkin melanggar hukum atau menimbulkan bahaya bagi daerah pemukiman," kata gubernur Marwan Aboud kepada Al-Jadeed.

"Kami khawatir kecelakaan seperti itu bisa terjadi," kata Aboud, menambahkan sekitar 100 situs telah diidentifikasi sebagai tersangka.

"Kami telah memerintahkan beberapa dari mereka untuk ditutup dan meminta yang lain untuk menerapkan prosedur untuk melindungi publik," tambahnya.

Layanan generator swasta berkembang biak di seluruh negeri, kadang-kadang dituduh sebagai mafia sejati yang mengambil untung dari kekurangan listrik, yang telah memaksa warga selama beberapa dekade untuk menggunakan langganan untuk mengatasi pemadaman listrik yang sering terjadi.

Ledakan hari Jumat adalah yang terbaru dari serangkaian peristiwa mengerikan di negara yang dilanda krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kurangnya layanan publik yang paling dasar.

Beberapa kebakaran terjadi di pelabuhan Beirut sejak ledakan dahsyat pada 4 Agustus yang menewaskan 203 orang, melukai sedikitnya 6.500 orang lainnya dan menghancurkan sebagian besar ibu kota.

Ledakan itu terjadi ketika Lebanon berjuang dengan krisis keuangan terburuknya sejak perang saudara 1975-1990 dan perselisihan politik, yang diperparah oleh pandemi virus corona.

Sebagian besar opini publik menyalahkan ledakan 4 Agustus itu atas apa yang mereka lihat sebagai kelas pemimpin dan politisi yang korup dan tidak kompeten yang hampir tetap sama selama beberapa dekade. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA