Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Belasan Pekerja Migran Indonesia Jadi Sarjana Di Korea Selatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 10 Oktober 2020, 12:35 WIB
Belasan Pekerja Migran Indonesia Jadi Sarjana Di Korea Selatan
Para pekerja migran yang baru diwisuda di KBRI Seoul pada Sabtu (10/10)/Ist
rmol news logo Para sarjana lulusan Universitas Terbuka yang merupakan Warga Indonesia di Korea Selatan, menjalani wisuda di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul pada Sabtu (10/10). Sebanyak 11 orang mengikuti wisuda secara fisik dan sembilan lainnya diwisuda secara virtual.

Dubes RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi, yang mendampingi acara wisuda berharap para lulusan yang merupakan pekerja migran itu bisa membuka lapangan pekerjaan saat kembali ke tanah air.

“Selesai kontrak kerja nanti, pulang dari Korea, saya harapkan di tanah air kalian buka usaha, buka lapangan kerja,” kata Umar, seperti dikutip dari rilis yang diterima redaksi, Sabtu (10/10).



“Apalagi dengan adanya UU Cipta Kerja yang baru disahkan DPR beberapa hari lalu, membuka usaha atau membentuk koperasi di Indonesia akan menjadi jauh lebih mudah,” sambung Umar.

Acara wisuda dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Semua wisudawan telah menyelesaikan studi sembari bekerja di berbagai perusahaan di Korea Selatan.

Rektor Universitas Terbuka, Prof. Dr. Ojat Darojat, yang hadir secara virtual menekankan pentingnya akses pendidikan tinggi bagi para pekerja migran Indonesia di seluruh dunia.

“Dengan akses pendidikan tinggi Universitas Terbuka, kita terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dimanapun mereka berada,” kata Ojat.

Jumlah pekerja migran yang saat ini aktif mengikuti perkuliahan UT di Korea berjumlah sekitar 222 orang. Jumlah itu terus bertambah setiap tahunnya.

Dari sekitar 36 ribu pekerja migran Indonesia di Korea Selatan, semuanya berpotensi untuk bisa meningkatkan kemampuannya. Karena itu, UT Korea dan KBRI Seoul terus mendorong para pekerja migran untuk melanjutkan pendidikan melalui Universitas Terbuka. Bahkan BNI cabang Seoul setiap tahun memberikan beasiswa kepada mahasiswa UT berprestasi

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, yang menyampaikan pidato wisuda (commencement speech) secara virtual, berpesan agar para wisudawan menjadi agen perubahan di kampung halaman masing-masing.

“Ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di Korea, baik di tempat kerja maupun dari kuliah di UT, menjadi modal kalian untuk membawa perubahan bagi kemajuan Indonesia,” ujar Retno.

KBRI Seoul juga menyediakan program kelompok belajar “Kampung Korea” (Kami Mantap Pulang dari Korea) yang membekali para pekerja migran dengan pengetahuan dan ketrampilan praktis berwirausaha. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA