Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gelar Parade Militer, Korea Utara Pamer Rudal Balistik Antar-Benua Terbesar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 11 Oktober 2020, 06:04 WIB
Gelar Parade Militer, Korea Utara Pamer Rudal Balistik Antar-Benua Terbesar
Rudal Balistik Antar-Benua (ICBM) yang dipamerkan dalam parade militer di Pyongyang pada Sabtu, 10 Oktober 2020/Net
rmol news logo Korea Utara merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Pekerja Korea dengan sangat meriah. Sebuah parade militer dan pidato dari Pemimpin Kim Jong Un yang jarang diliput bahkan disiarkan di televisi.

Melalui pidatonya pada Sabtu (10/10), Kim memberikan peringatan keras. Ia menyebut, Korea Utara akan memobilisasi penuh kekuatan militernya jika terancam.

Walau begitu, Kim mengatakan, pengembangan senjata nuklir Korea Utara hanya bersifat pertahanan dan bukan utnuk menargetkan negara tertentu.

"Tapi jika ada kekuatan yang membahayakan keselamatan bangsa kita, kita akan sepenuhnya memobilisasi kekuatan ofensif terkuat dengan cara pre-emtive untuk menghukum mereka," tegas Kim, seperti dikutip Associated Press.

Lewat siaran televisi, KCTV, pidato Kim diselingi oleh gambar parade militer. Tampak ribuan pasukan, tank, kendaraan lapis baja, peluncur roket, dan berbagai macam rudal balistik mewarnai Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang.

Sebuah senjata yang disebut-sebut sebagai rudal balistik antar-benua (ICBM) terbesar di Korea Utara tampak megah dan mengerikan. Senjata tersebut dipasang pada kendaraan peluncur 11 sumbu yang juga baru terlihat untuk pertama kalinya.

Korea Utara juga menampilkan berbagai sistem senjata berbahan bakar padat, termasuk yang bisa menjadi versi lanjutan dari keluarga rudal Pukguksong yang dirancang untuk ditembakkan dari kapal selam atau peluncur bergerak di darat.

Aksi Kim untuk memamerkan senjata Korea Utara sendiri dilakukan sebulan menjelang pemilihan presiden di Amerika Serikat (AS) pada 3 November.

Meski begitu, Kim menghindari memberikan kritikan atau pernyataan terhadap Washington. Alih-alih fokus pada pesan kepada rakyatnya yang luar biasa teguh menghadapi tantangan pandemi Covid-19 dan sanksi dari AS.

Kemunculan ICBM di Pyongyang disebutkan sebagai "pesan" Kim atas mandetnya dialog denuklirisasi bersama pemerintahan Presiden Donald Trump.

Pasalnya, Kim mengatakan Korea Utara tidak lagi berkewajiban untuk mempertahankan penangguhan pengembangan senjata nuklir yang menjadi bagian dari negosiasi dengan Trump.

Wakil Direktur Jaringan Nuklir Terbuka yang berbasis di Austria, Melissa Hanham mengatakan, ICBM yang diarak dalam parade militer tersebut kemungkinan merupakan senjata strategis baru yang telah disebut-sebut oleh Kim.

Korea Utara telah menunjukkan kemampuan potensial untuk menjangkau jauh ke daratan AS dengan uji terbang ICBM Hwasong-15 pada 2017, dan mengembangkan rudal yang lebih besar kemungkinan berarti negara tersebut mencoba mempersenjatai senjata jarak jauhnya dengan lebih banyak hulu ledak.

"Korea Utara terus maju dengan strategi nuklirnya terlepas dari tahun sulit yang mereka alami sehubungan dengan pembicaraan diplomatik, banjir dari topan dan Covid-19," kata Hanham dalam sebuah wawancara telepon.

"Saya juga berpikir bahwa ini adalah pesan untuk Amerika Serikat,  dia (Kim) telah menyatakan bahwa dia tidak lagi menahan diri pada moratorium dan dia juga memiliki sesuatu yang baru yang mungkin ingin dia uji," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA