Bertepatan dengan Hari Kesehatan Mental Dunia pada Sabtu (10/10), Lee mengatakan otoritas kesehatan bukan hanya harus memerangi virus corona tetapi juga dampaknya terhadap kesehatan mental.
Melalui pesan video kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Lee mengatakan pandemi telah menciptakan banyak tekanan bagi semua orang.
"Kesehatan mental sangat penting untuk kesejahteraan secara keseluruhan," kata Lee, seperti dikutip dari
CNA.
Walau begitu, ia menyoroti kurangnya kesadaran dan pemahaman orang mengenai kondisi kesehatan mental, bahkan banyak di antaranya yang enggan menerima jika mengalami gangguan.
Dalam kasus Singapura, Lee telah mempersiapkan National Care Hotline untuk memberikan pertolongan pertama psikologis dan dukungan emosional kepada warga selama yang ia gambarkan sebagai "periode stres" ini.
Dia juga menunjuk sebuah satuan tugas khusus untuk mengatasi dampak pandemi pada kesehatan mental dengan nama Covid-19 Mental Wellness Taskforce.
Ia juga mendorong upaya untuk meningkatkan literasi kesehatan mental, mempromosikan intervensi dini, dan meningkatkan layanan kesehatan mental.
Menurutnya, hal tersebut sangat perlukan. Pasalnya ia mencatat, satu dari tujuh orang di Singapura akan menderita kondisi kesehatan mental dalam hidup mereka karena tekanan pandemi.
“Memastikan akses ke perawatan kesehatan mental yang berkualitas bagi setiap warga negara menjadi prioritas utama,†tekan Lee.
"Melindungi kesehatan mental membutuhkan upaya kolektif. Mari kita putuskan untuk bekerja sama untuk memahami kesehatan mental dengan lebih baik, dan untuk saling memperhatikan selama masa-masa sulit ini," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: