Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menlu Pompeo: AS Telah Bangun, Trump Tak Akan Biarkan Partai Komunis China Kendalikan Dunia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 11 Oktober 2020, 12:42 WIB
Menlu Pompeo: AS Telah Bangun, Trump Tak Akan Biarkan Partai Komunis China Kendalikan Dunia
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo/Net
rmol news logo China sudah berani mengerahkan lebih dari 60 ribu pasukan Tentara Pembebasan Rakyar di perbatasan utara India. Beijing juga semakin aktif di kawasan Indo-Pasifik. Untuk itu, Kelompok Quad harus semakin berhati-hati.

Begitu peringatan yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo menjelang pertemuan kelompok Quad yang terdiri dari rekan-rekannya dari Jepang, India, dan Australia pada Selasa (13/10).

Pertemuan di Tokyo itu merupakan pembicaraan tatap muka pertama empat menlu Quad sejak pandemi Covid-19. Pertemuan sendiri berlandaskan pada perilaku militer China yang semakin agresif di Indo-Pasifik, Laut China Selatan, dan sepanjang Garis Kontrol Aktual di Ladakh.

"Orang India melihat 60 ribu tentara China di perbatasan utara mereka," kata Pompeo dalam sebuah wawancara yang dikutip India Times pada Sabtu (10/10).

Pompeo menyebut, Quad adalah empat negara demokrasi besar, empat ekonomi kuat, dan empat negara yang melihat ancaman nyata dari Partai Komunis China.

"Mereka melihat, orang-orang dari negara (Quad) memahami bahwa kita semua tidur telalu lama. Selama beberapa dekade, Barat mengizinkan Partai Komunis China menginjak-injak kami. Pemerintahan sebelumnya bertekuk lutut, terlalu sering mengizinkan China untuk mencuri kekayaan intelektual kami dan jutaan lapangan pekerjaan yang menyertainya," terang Pompeo.

Dalam wawancara lain, Pompeo mengurai, pertemuan Quad bertujuan untuk merumuskan tindakan balasan untuk melawan Partai Komunis China.

"Dunia telah terbangun. Gelombang mulai berbalik. Dan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Trump kini telah membangun koalisi yang akan melawan ancaman tersebut dan menjaga ketertiban yang baik, supremasi hukum, dan kesopanan dasar yang datang dari demokrasi yang mengendalikan dunia dan bukan rezim otoriter," tuturnya.

Pada wawancara dengan Fox News, Pompeo mengatakan, pemerintahan Trump saat ini mulai membangun struktur dan sekutu serta koalisi untuk melawan China.

"Lihat, mereka (China) telah menumpuk 60 ribu tentara melawan orang India di utara. Ketika orang Australia memiliki keberanian untuk meminta penyelidikan virus Wuhan dan di mana mulainya, sesuatu yang kita ketahui banyak, Partai Komunis China mengancam mereka. Mereka menindas (Australia)," kata Pompeo. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA