Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Prabowo Diundang Mark Esper, Hikmahanto: AS Sedang Cari Negara Yang Bersengketa Dengan China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Minggu, 11 Oktober 2020, 14:22 WIB
Prabowo Diundang Mark Esper, Hikmahanto: AS Sedang Cari Negara Yang Bersengketa Dengan China
Guru besar hukum internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana/Net
rmol news logo Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto dalam waktu dekat akan memenuhi undangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Tidak sediit yang menilai pertemuan tersebut sebagai sarana melobi-lobi Indonesia agar dapat bersekutu dengan Amerika Serikat.

Pasalnya, saat ini Indonesia dipandang terlalu condong dan dekat dengan China terutama dari sisi ekonomi yang terlalu candu dengan negeri tirai bambu itu.

Guru besar hukum internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana mengatakan, posisi AS akan menjadi strategis jika sewaktu-waktu harus berhadapan dengan China.

Dikatakan Hikmahanto, Indonesia tidak akan mampu melawan China, baik dari kekuatan militer ataupun hal lain termasuk ekonomi.

“Jelas nggak kuatlah (Indonesia lawan China), tapi AS akan bantu Indonesia kalau Indonesia harus berhadapan dengan China. Vietnam saja dibantu AS. Tapi Vietnam terlalu kecil. Tapi kalau Indonesia kan signifikan,” ucap Hikmahanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (11/10).

Hikmahanto mengatakan pertemuan Prabowo dan Mark Esper itu sebagai langkah strategis AS untuk melawan China.

China yang memiliki sejumlah masalah dengan Indonesia dapat dimanfaatkan AS untuk dapat melawan China.

“Jadi kan AS cari negara-negara yang punya sengketa dengan China. Dan nanti negara-negara tersebut jadi proxinya AS untuk menghadapi China, dan AS bakalan punya legitimasi saat berhadapan dengan China dengan kekuatan militernya,” jelasnya.

Menurut Hikmahanto, jika Indonesia merasa tidak punya masalah dengan China. Maka, langkah AS melakukan lobi ke Indonesia akan gagal.

“Kalau sekarang Indonesia merasa nggak punya sengketa dengan China lalu bagaimana AS bisa dapat legitimasi untuk menghadapi China,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA