Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lagi-lagi Twitter Menandai Tweet Donald Trump

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 12 Oktober 2020, 10:03 WIB
Lagi-lagi Twitter Menandai Tweet Donald Trump
Ilustrasi/Net
rmol news logo Twitter menandai tweet Donald Trump pada Minggu (11/10), yang mengatakan bahwa Presiden AS itu kebal terhadap virus corona. Twitter mengatakan, tweet itu telah melanggar aturan platform media sosial tentang informasi menyesatkan terkait Covid-19.

"Tweet ini melanggar Peraturan Twitter tentang menyebarkan informasi yang menyesatkan dan berpotensi berbahaya terkait dengan Covid-19," bunyi keterangan Twitter, seraya menambahkan Twitter milik orang nomor satu itu bisa tetap diakses.

Reuters melaporkan pada Minggu (11/10), seorang juru bicara Twitter telah menjelaskan bahwa isi tweet Trump berpotensi menyesatkan tentang Covid-19 dan bahwa hal-hal terait dengan isi tweet itu akan dibatasi secara signifikan.

Sebelumnya, Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa dia telah sepenuhnya pulih dari Covid-19 dan tidak akan berisiko menularkannya kepada orang lain. Bahkan Trump mengklaim ia telah kebal dari virus itu, sehingga bisa kembali mengadakan kampanye besar-besaran menjelang minggu-minggu terakhir menuju pemilihan.

Presiden pertama kali mengumumkan bahwa dia telah melakukan tes virus corona positif pada 2 Oktober. Dokter Trump mengatakan pada hari Sabtu bahwa presiden telah mengambil tes yang menunjukkan dia tidak lagi menular.

Bukti ilmiah tidak jelas mengenai berapa lama orang yang telah pulih dari Covid-19 memiliki antibodi dan terlindung dari infeksi kedua.

Trump, yang saat ini posisinya telah tertinggal jauh di belakang Joe Biden dalam jajak pendapat, berambisi ingin kembali ke jalur kampanye setelah absen lebih dari seminggu.

Ini adalah tweet kelima Trump yang ditandai oleh platform Twitter. Yang pertama adalah tweet dari bulan Mei ketika dia mengatakan 'saat penjarahan dimulai, penembakan dimulai'. Satu tweet di bulan Juni tentang 'penggunaan kekuatan serius' terhadap pengunjuk rasa, dan satu lagi di bulan Agustus yang menyebut kotak surat sebagai 'bencana keamanan pemilih' keduanya ditandai. Tweet keempat yang ditandai adalah pada September ketika Trump menghasut para pemilih di North Carolina untuk memilih dua kali, sebuah pernyataan yang ilegal.

Pada Jumat, Twitter mengumumkan aturan dan batasan lebih lanjut pada pengguna yang mencoba menyebarkan informasi yang salah atau menghasut kekerasan atau mengacaukan pemilu.

Platform tersebut juga mengatakan akan menandai klaim palsu yang memenangkan pemilihan dari kandidat sampai pejabat pemilihan negara bagian. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA