Pidato kebijakan yang harusnya dilakukan pada Rabu (14/10), akan ditunda hingga akhir November karena Lam akan pergi ke Beijing pada bulan ini.
Lam mengatakan, akan membahas berbagai tindakan dengan pemerintah pusat, termasuk beberapa kebijakan yang terkait dengan area Greater Bay, wilayah yang mencakup Hong Kong, Makau, dan sembilan kota di provinsi Guangdong China.
"Ini bukan masalah menunggu arahan," kata Lam pada konferensi pers pada Senin (12/10), seperti dimuat
Reuters.
“Ini soal menanggapi indikasi positif dari pemerintah pusat bahwa mereka ingin memperhatikan rekomendasi kepala eksekutif, bahwa mereka benar-benar ingin memfasilitasi langkah-langkah kebijakan tersebut sehingga masyarakat Hong Kong lebih percaya bahwa ekonomi akan bangkit kembali," tambahnya.
Keputusan Lam untuk menunda pidato kebijakan tahunan untuk ke Beijing sendiri menjadi sorotan. Beberapa pihak mempertanyakan kewenangan otonom yang sebelumnya dimiliki oleh Hong Kong.
Terlebih hal ini terjadi setelah Beijing memberlakukan UU keamanan nasional pada Juni yang diduga telah mengurangi kebebasan berpendapat di Hong Kong.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: