Sampai Tak Mampu Bayar Tagihan Air, Pabrik Mobil Audi Di Meksiko Ditutup Paksa

Surat kabar El Universal melaporkan, penutupan itu terjadi setelah pihak berwenang yang dipimpin oleh Walikota Partai Morena Arturo Graciel Lopez Velez dan perwakilan Audi gagal mencapai kesepakatan pada rapat negosiasi yabg berlangsung selama beberapa jam. Pabrik itu kemudian langsung ditutup pada Jumat (9/10) malam waktu setempat.

Otoritas lokal mengatakan pabrik, yang mempekerjakan sekitar 7.000 pekerja, berutang 90 juta peso atau setara dengan 4,25 juta dolar AS kepada pemerintah kota.

Didampingi oleh polisi dari San Jose dan tiga kota lainnya, pihak berwenang tiba di pabrik Audi sekitar pukul 16.30 hari Jumat.

Setelah berbicara dengan manajer pabrik selama sekitar satu setengahjam, pihak berwenang menyimpulkan bahwa Audi tidak akan mengakui hutang tersebut dan berusaha memasang stiker 'tertutup' di bagian luar pabrik.

Tetapi penjaga keamanan swasta mencegah mereka melakukannya dengan alasan perwakilan hukum Audi tidak hadir, demikian dilaporkan outlet berita El Heraldo de Mexico. Negosiasi kemudian berlanjut sampai otoritas San Jose Chiapa, didukung oleh polisi yang akhirnya memasang stiker 'tertutup'.

Dalam sebuah pernyataan, Audi Mexico membantah bahwa mereka telah membayar tagihannya, dengan menyatakan bahwa itu adalah perusahaan yang mematuhi semua kewajibannya secara tepat waktu.

“Permintaan yang diterima dari perwakilan Pemkot akan ditinjau dan dievaluasi oleh perusahaan. Audi Mexico mempertahankan kontak dekat dan permanen dengan pihak berwenang dan akan menjadwalkan janji temu untuk klarifikasi masalah ini," kata pernyataan itu, seperti dikutip dari Mexico Daily News, Senin (12/10).

Perusahaan kemudian mengatakan akan bertemu dengan pihak berwenang di kantor pemerintah negara bagian pada hari Senin (12/10) waktu setempat.

Pabrik yang berdiri di San Jose Chiapa adalah tempat Audi merakit kendaraan Q5, dibuka pada 2016 dan biasanya memproduksi lebih dari 100 ribu mobil setiap tahun. Namun, produksi itu turun 60 persen menjadi lebih dari 36 ribu kendaraan pada paruh pertama tahun ini karena penutupan paksa karena pandemi virus corona.