Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bank Dunia: Asia Selatan Babak Belur, India Bakal Kehilangan 400 Miliar Dolar Karena Penutupan Sekolah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 13 Oktober 2020, 11:15 WIB
Bank Dunia: Asia Selatan Babak Belur, India Bakal Kehilangan 400 Miliar Dolar Karena Penutupan Sekolah
Ilustrasi/Net
rmol news logo Penutupan sekolah di India sejak akhir Maret karena adanya pandemi  membawa banyak kerugian belajar yang substansial bagi negara itu. Tidak hanya itu, dalam beberapa waktu mendatang, India akan kehilangan lebih dari 400 miliar dolar AS dalam pendapatan negara, menurut perhitungan Bank Dunia.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dalam laporannya, Bank Dunia menyatakan bahwa kawasan Asia Selatan akan kehilangan 622 miliar dolar AS dari penutupan sekolah dan jika keadaan menjadi lebih buruk, jumlahnya bisa naik menjadi 880 miliar dolar AS.

Laporan tersebut mengatakan bahwa meskipun India adalah pendorong terbesar dari kerugian regional ini, semua negara akan kehilangan bagian besar dari PDB mereka.

Laporan Bank Dunia berjudul 'Babak Belur atau Pecah: Informalitas dan Covid-19 di Asia Selatan' menguraikan bahwa Asia Selatan akan terjun ke dalam resesi terburuknya pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19 yang masih berlanjut. 

"Penutupan sekolah sementara di semua negara Asia Selatan memiliki implikasi besar bagi siswa. Mereka membuat 391 juta siswa tidak bersekolah di pendidikan dasar dan menengah , yang semakin memperumit upaya untuk menyelesaikan krisis pembelajaran," isi dari laporan itu, seperti dikutip dari Asia Insurance Post.

"Sementara sebagian besar pemerintah telah melakukan upaya besar untuk mengurangi dampak penutupan sekolah, sulit untuk melibatkan anak-anak melalui inisiatif pembelajaran jarak jauh," tulis laporan itu.

Laporan tersebut juga mencatat bahwa pandemi dapat menyebabkan hingga 5,5 juta siswa putus sekolah dan menyebabkan kerugian belajar yang substansial, yang akan berdampak seumur hidup pada produktivitas satu generasi siswa.

"Sebagian besar sistem sekolah ditutup pada bulan Maret, dan — meskipun ada pengecualian- negara-negara mulai membuka kembali atau telah membuka sekolah mereka. Anak-anak telah putus sekolah selama kurang lebih 5 bulan. Tidak bersekolah selama itu berarti sama dengan anak-anak tidak lagi bersekolah. Mereka juga melupakan sebagian dari apa yang telah mereka pelajari."

Bank Dunia kemudian mengenalkan konsep Learning Adjusted Year of Schooling '(LAYS), yang menggabungkan jumlah pembelajaran atau tahun sekolah, dan kualitas pembelajaran atau seberapa banyak yang diketahui anak-anak pada tingkat kelas tertentu, ke dalam satu ukuran modal manusia dalam masyarakat.

Universitas dan sekolah di India ditutup sejak 16 Maret untuk menahan penyebaran virus corona. Pada tanggal 25 Maret, otoritas mengumumkan penguncian nasional. Sementara beberapa pembatasan telah dilonggarkan secara bertahap dalam berbagai fase 'pembukaan' sejak 8 Juni, dan lembaga pendidikan masih terus ditutup.

Namun, menurut pedoman pembukaan kunci terbaru, sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga pendidikan lain di luar zona penahanan Covid-19 dapat dibuka kembali setelah 15 Oktober. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA