Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

China dan Rusia Terpilih Sebagai Anggota Dewan HAM PBB, Arab Saudi Gagal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 14 Oktober 2020, 07:05 WIB
China dan Rusia Terpilih Sebagai Anggota Dewan HAM PBB, Arab Saudi Gagal
Ilustrasi/Net
rmol news logo Akhirnya Rusia dan China terpilih menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB selama tiga tahun ke depan. China berhasil mendapatkan 139 suara, turun 20 persen dari terakhir kali mencalonkan diri pada tahun 2016. Sementara Rusia terpilih karena kesepakatan.

Kesuksesan itu tidak terjadi pada Arab Saudi yang gagal dalam upayanya untuk memenangkan tempat di badan 47 kursi itu. Arab Saudi, ketua G20 saat ini, berada di urutan kelima dengan hanya 90 suara, dikalahkan oleh Nepal dengan 150 suara, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (14/10).

Ini adalah pukulan telak bagi upaya Saudi untuk meningkatkan citranya setelah pengakuan pembunuhan terhadap warga negara Saudi dan reporter Washington Post, Jamal Khashoggi.

Arab Saudi juga telah banyak dikritik oleh kelompok-kelompok hak asasi karena tindakan kerasnya terhadap para aktivis serta peran utamanya dalam perang di Yaman.

Pakistan dan Kuba juga terpilih dalam pemungutan suara rahasia pada Selasa yang dilakukan di markas besar PBB di New York untuk mengisi 15 kursi kosong, yang didistribusikan di antara lima wilayah. Prancis dan Inggris terpilih tanpa lawan untuk mewakili Eropa.

Majelis Umum PBB mengadakan pemilihan pada Selasa (13/10) untuk 15 kursi kosong di dewan 47 negara itu, dengan negara-negara anggota baru bertugas selama tiga tahun mulai Januari 2021.

Sarah Leah Whitson, direktur eksekutif Democracy for the Arab World Now (DAWN), organisasi yang didirikan oleh Jamal Khashoggi, mengatakan kekalahan Saudi dalam pemilihan itu menunjukkan buruknya citra Saudi di mata Internasional.

“Ini menunjukkan betapa buruknya citra Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Telah merusak posisi global negaranya bagi Saudi untuk kalah dalam pemilihannya. Sementara China dan Rusia berhasil memenangkan kursi. Ratusan juta dolar telah dia habiskan untuk aksi kehumasan untuk menutupi pelanggarannya yang mengerikan, komunitas internasional tidak mau membelinya,” kata Whitson.

Louis Charbonneau, direktur PBB di Human Rights Watch (HRW), mengatakan para pelanggar hak asasi tidak boleh diberi kursi di Dewan Hak Asasi Manusia.

"Ini tidak baik untuk hak asasi manusia atau untuk dewan hak ketika pelanggar hak asasi terburuk terpilih," ujar Charbonneau.

“Kegagalan Arab Saudi untuk memenangkan kursi di Dewan Hak Asasi Manusia merupakan pengingat akan perlunya lebih banyak persaingan dalam pemilihan PBB. Seandainya ada calon tambahan, China, Kuba dan Rusia mungkin kalah juga,” tambahnya.

Kekalahan Saudi mengikuti lobi menit-menit terakhir yang intensif dari organisasi hak asasi manusia yang memperingatkan bahwa kredibilitas badan tersebut akan dipertaruhkan jika Arab Saudi, Rusia dan China semuanya terpilih mengingat sejarah terbaru mereka.

Negara Rusia dalam beberapa pekan terakhir dituduh menggunakan zat saraf kelas militer untuk meracuni pemimpin oposisi Alexander Navalny.

China dituduh mengirim ratusan ribu Muslim Uighur ke kamp pendidikan ulang negara bagian di provinsi Xinjiang.

Kenneth Roth, direktur eksekutif Human Rights Watch menyesali pilihan itu.

"Negara-negara anggota PBB seharusnya tidak memilih China dan Arab Saudi, dua dari pemerintah paling kejam di dunia, untuk mendapatkan kursi di Dewan Hak Asasi Manusia PBB," katanya dalam tweet-nya pada Selasa (13/10).

"Begitu jga dengan Rusia. Berbagai kejahatan perang Rusia dalam konflik bersenjata Suriah menjadikannya kandidat lain yang sangat bermasalah," lanjut tweetnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA