Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Xi Jinping Kunjungi Korps Marinir PLA, Analis Militer: Itu Sinyal China Sudah Siap Jika Terjadi Perang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 14 Oktober 2020, 08:23 WIB
Xi Jinping Kunjungi Korps Marinir PLA, Analis Militer: Itu Sinyal China Sudah Siap Jika Terjadi Perang
Xi JInping dalam kunjungannya ke Korps Marinir Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) di Chaozho/Net
rmol news logo Di sela perjalanannya ke Provinsi Guangdong, China Selatan, Presiden Xi Jinping sempat melakukan inspeksi ke Korps Marinir Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) di Chaozho, Selasa (13/10).

Dalam kunjungannya Xi mengatakan, sebagai kekuatan elit untuk operasi amfibi, Korps Marinir Angkatan Laut PLA memikul tugas penting untuk menjaga keamanan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, kepentingan maritim, dan kepentingan luar negeri.

Xi mendesak Korps Marinir Angkatan Laut PLA mempercepat peningkatan kemampuan tempur mereka. Xi ingin pasukan yang kuat, dengan tentara tempur yang terintegrasi dan serbaguna dalam setiap operasi. Selain itu, cepat tanggap dan mampu bertempur dalam kondisi multi-dimensi.

Xi mengatakan Korps Marinir harus fokus pada kesiapan perang dan kemampuan tempur. Pasukan juga harus tetap berpegang pada pelatihan yang berorientasi. Hal ini untuk mempertahankan tingkat kesiapan yang tinggi, di saat-saat yang tidak terduga.

"Korps Marinir Angkatan Laut PLA perlu untuk bekerja lebih dekat dengan unit lain dari PLA, dan diintegrasikan secara mendalam ke dalam sistem operasi gabungan," ujar Xi.

Analis militer China mengatakan kunjungan Xi dan pemeriksaannya terhadap korps tersebut mengirimkan sinyal bahwa China akan mempercepat persiapannya untuk potensi konflik militer di wilayah perairan.

Sejauh ini konflik di wilayah itu kerao terjadi seperti di Selat Taiwan, Laut China Selatan dan Timur, serta wilayah di kepentingan luar negeri yang signifikan, karena tekanan strategis dari pasukan asing yang bermusuhan terhadap China meningkat.

"Korps Marinir Angkatan Laut PLA adalah kekuatan penting dalam melakukan operasi amfibi terhadap pulau-pulau," kata Song Zhongping, seorang ahli militer Tiongkok, seperti dikutip dari GT, Rabu (14/10).

"Meningkatkan kemampuan tempur PLA dan modernisasi peralatan dan senjatanya akan membantunya memainkan peran yang lebih besar dalam menangani pertanyaan Taiwan di masa depan," tambahnya.

"Meningkatkan kemampuan Korps Marinir untuk memenangkan pertempuran juga merupakan tugas penting, jika perlu menggunakan sarana militer untuk menyelesaikan masalah Taiwan," kata Song lagi.

Sementara itu ahli angkatan laut yang berbasis di Beijing, Li Jie, mengatakan, salah satu misi Korps Marinir adalah melakukan operasi amfibi dalam menyelesaikan pertanyaan Taiwan dengan cara non-damai bila diperlukan.

Tetapi dengan perkembangan pesat China dan kepentingan luar negeri yang meluas, Korps Marinir juga mengincar berbagai misi di era baru, termasuk melindungi kepentingan luar negeri China, melakukan misi anti-pembajakan PBB atau misi bantuan kemanusiaan lainnya di seluruh dunia.
"Inspeksi Xi menunjukkan bahwa Korps Marinir bukan lagi cabang angkatan bersenjata biasa, tetapi selalu menjadi kekuatan tempur elit yang tak tergantikan untuk melindungi kepentingan maritim China," kata Li.

"Ketika berbagai dinas militer mempercepat kekuatan bersama mereka, China akan menjadi lebih kuat dalam melindungi pulau, terumbu karang, serta hak dan kepentingan maritim," lanjut Li.

Li mengatakan, China secara teratur mengirimkan kelompok tugas pengawal angkatan laut ke Teluk Aden dan perairan lepas Somalia dan mengoperasikan pangkalan pendukung di Djibouti, dan peluang untuk kegiatan Korps Marinir di luar negeri akan terus meningkat.

Mei lalu, PLA Daily melaporkan, sejak penyesuaian organisasi tiga tahun lalu, pasukan Korps Marinir telah menjalani tes yang belum pernah terjadi sebelumnya di semua jenis medan dalam latihan tempur yang cepat dan sangat intensif, dan operasi ini menunjukkan Marinir telah berubah dari kekuatan amfibi menjadi kekuatan multidimensi.

Operasi tersebut meliputi: latihan simulasi pendaratan helikopter di kapal bajak laut di Laut Cina Selatan, pendaratan kapal cepat di kapal yang dibajak di Teluk Aden, misi perebutan pulau tropis dengan kendaraan serbu amfibi, misi infiltrasi di padang rumput yang sangat dingin, pelatihan menembak di Djibouti dan berkompetisi di International Army Games 2019 di Rusia.

Dalam kunjungannya pada Selasa, Xi juga menekankan perlunya memperkuat desain strategis untuk pembangunan Korps Marinir.

"Desain strategis harus sesuai dengan strategi pembangunan nasional, keamanan dan militer negara, pengaturan strategis pertahanan dan militer nasional yang dimodernisasi, serta pembangunan sistem operasi bersama dan transformasi angkatan laut," kata Xi.

Xi juga mengatakan korps tidak boleh mengurangi kewaspadaan dalam pencegahan dan pengendalian epidemi terhadap Covid-19, karena situasi epidemi masih belum pasti, dan korps harus mengambil berbagai langkah untuk mendorong pembangunan pasukan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA