Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jelang Lockdown Warga Belanda Rayakan Pesta Besar-besaran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 15 Oktober 2020, 09:19 WIB
Jelang Lockdown Warga Belanda Rayakan Pesta Besar-besaran
Perdana Menteri Mark Rutte/Net
rmol news logo Pemerintah Belanda akhirnya memberlakukan penutupan sejumlah wilayah untuk menahan laju penyebaran virus corona yang mulai tak terkendali setelah berbulan-bulan lamanya ketika tampaknya mereka lolos dengan beberapa peraturan paling longgar di Eropa.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Mark Rutte pada hari Selasa (13/10). Ia mengumumkan bahwa negara itu akan melakukan semi-lockdown, sebuah tindakan paling ketat sejak Maret.

Rutte mengatakan penguncian parsial - di mana pemakaian masker menjadi wajib di ruang publik dalam ruangan, akan ditinjau setelah dua minggu, tetapi diperkirakan akan berlangsung setidaknya empat minggu. Meskipun demikian sekolah akan tetap dibuka selama penguncian tersebut.

Menyambut hal itu, sejumlah orang merayakannya dengan minum dan menari diiringi musik techno pada hari Rabu (14/10) malam waktu setempat di menit-menit terakhir jelang penutupan semua bar, restoran, dan 'kedai kopi' ganja sebagai bagian dari penguncian parsial virus corona.

Banyak orang yang bersuka ria yang berbondong-bondong ke kafe teras di alun-alun utama di Den Haag. Banyak dari pengunjung mengatakan bahwa mereka mendukung langkah-langkah yang berlaku mulai pada pukul 10:00 malam waktu setempat, tetapi mereka ingin berpesta terlebih dahulu.

"Ini malam terakhir sebelum penguncian, terakhir kali berpesta. Ini malam yang istimewa bagi kami," kata remaja berusia 19 tahun, Simon Karelse di Plein, kawasan kehidupan malam utama di Den Haag, seperti dikutip dari AFP, Kamis (15/10).

"Aturan virus korona yang baru ini bagus. Ini juga untuk kakek nenek saya, jadi ini penting bagi kami. Saya memiliki kepercayaan pada pemerintah, mereka memiliki visi ke mana harus pergi, dan saya mempercayai mereka," lanjutnya.

Kasus virus telah mencapai rekor lebih dari 7.000 pada hari Selasa, menjadikan Belanda negara dengan tingkat infeksi tertinggi ketiga dibandingkan dengan populasinya, setelah Belgia dan Republik Ceko.

Di alun-alun Plein, sebuah kafe mendirikan tenda besar di mana puluhan orang, semuanya berdesakan, melompat-lompat mengikuti musik dansa yang berdebar di bawah lampu merah jambu.

Salah satu pengisi acara, DJ Dena (21) mengatakan kerumunan itu sangat bersemangat karena ini malam terakhir untuk mereka bersenang-senang.

"Ini memalukan kami berharap ini hanya empat minggu tapi saya punya perasaan buruk," katanya, seraya menambahkan bahwa orang-orang di industri kreatif akan sangat terdampak oleh penutupan ini.

Seperti restoran, kedai kopi hanya diperbolehkan menjual dagangannya untuk dibawa pulang saja, tetapi harus berhenti pada pukul 20.00 malam. Supermarket dan toko juga dilarang menjual alkohol setelah waktu yang sama.

Saat penutupan pukul 22.00 semakin dekat, truk polisi melewati alun-alun dan petugas memasuki beberapa tempat untuk berbicara dengan pemilik. Dua polisi dengan menunggang kuda juga nampak berpatroli di daerah tersebut.

Suasananya sebagian besar damai terlepas dari beberapa nyanyian menentang polisi.

"Teman saya dan saya memutuskan untuk pergi ke kafe untuk bersenang-senang, karena kami tidak tahu berapa lama ini akan bertahan," kata Dana Kim (21) seorang mahasiswa desain Korea yang telah belajar di Belanda seklama tiga tahun terakhir.

"Ada jauh lebih banyak orang di sini seperti kita daripada biasanya pada Rabu malam," katanya.

Tetapi Kim mengatakan penguncian sebagian oleh Belanda agak terlalu berlebihan, dan mengatakan penanganan virus oleh Belanda dibandingkan dengan negara asalnya yang tidak menguntungkan.

"Saya pikir itu bisa ditangani lebih baik, jika mereka semua memakai masker di tempat umum dan sebagainya. Karena di Korea tempat saya berasal, tempat tidak tertutup, tapi kami menjaga jarak sosial dan sebagainya." rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA