Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Misi Penjaga Perdamaian PBB Jadi Korban Serangan Bom Di Mali, Satu Petugas Dinyatakan Tewas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 16 Oktober 2020, 07:33 WIB
Misi Penjaga Perdamaian PBB Jadi Korban Serangan Bom Di Mali, Satu Petugas Dinyatakan Tewas
Ilustrasi/Net
rmol news logo Kelompok yang diyakini sebagai jihadis pemberontak Mali kembali melakukan aksi teror, kali ini mereka menyasar misi perdamaian PBB di Mali utara. Dilaporkan satu orang tewas dan satu lainnya terluka parah terkena bom.

Serangan terhadap Misi Stabilisasi Terpadu Multidimensi PBB di Mali - yang dikenal dengan singkatan bahasa Prancis MINUSMA - terjadi sekitar pukul 13.30 waktu setempat ketika sebuah kendaraan dari Pasukan MINUSMA menabrak ranjau atau alat peledak, sekitar 50 km dari Kota Kidal.

"Seorang penjaga perdamaian PBB dilaporkan tewas dan lainnya terluka parah setelah kendaraan mereka terkena bom pinggir jalan pada Kamis," kata misi PBB, seperti dikutip dari AFP, Kamis (15/10).

Seorang guru dari kota dekat Anefis mengatakan bahwa konvoi yang diserang adalah konvoi pasokan yang dikawal oleh penjaga perdamaian Mesir.

"MINUSMA tidak akan terintimidasi oleh serangan-serangan ini, dan tetap bertekad untuk mendukung rakyat dan pemerintah Mali dalam upaya mereka membawa perdamaian abadi ke negara itu," kata pemimpinnya, Mahamat Saleh Annadif, dalam sebuah pernyataan.

Di hari yang sama ketika serangan itu terjadi, sekitar seratus pegawai negeri sipil berkumpul di ibu kota Bamako pada Kamis untuk menuntut pembebasan pejabat lokal yang disandera oleh para jihadis, seminggu setelah sandera asal Prancis Sophie Petronin dan dua tawanan Italia dibebaskan.

Para demonstran memegang poster yang mengutuk 'pembebasan selektif' sandera asing saat mereka mengajukan mosi ke kantor perdana menteri menuntut pembebasan delapan pemimpin lokal yang diculik sejak 2018.

Sekitar sepuluh pejabat administrasi kota lainnya telah ditahan selama lebih dari satu tahun, menurut teks tersebut.

Mali telah berjuang untuk menahan pemberontakan jihadis yang pertama kali muncul di utara pada tahun 2012, dan sejak itu menyebar ke pusat negara dan tetangganya Burkina Faso dan Niger. 

Hingga saat ini konflik tersebut telah menewaskan ribuan tentara dan warga sipil, dan ratusan ribu lainnya harus mengungsi dari rumah mereka.

MINUSMA adalah misi penjaga perdamaian PBB paling berbahaya di dunia, dengan lebih dari 220 kematian sejak penempatannya pada 2013 di lebih dari 130 dalam aksi permusuhan.

Prancis memiliki 5.100 tentara yang dikerahkan di seluruh wilayah Sahel sebagai bagian dari Operasi anti-jihadis Barkhane. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA