Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Perkuat Kerja Sama Pertahanan, PM Jepang Kunjungi Vietnam Dan Indonesia Pekan Depan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 16 Oktober 2020, 11:48 WIB
Perkuat Kerja Sama Pertahanan, PM Jepang Kunjungi Vietnam Dan Indonesia Pekan Depan
Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga/Net
rmol news logo Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga mengungkapkan visinya untuk meningkatkan kerja sama keamanan dengan dua negara Asia Tenggara, Vietnam dan indonesia.

Suga bahkan menjadikan Vietnam dan Indonesia sebagai tujuan kunjungan luar negeri pertamanya sejak menjabat pada September, menggantikan Shinzo Abe yang sakit.

Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato pada Jumat (16/10) mengatakan, kunjungan selama empat hari tersebut akan dilakukan mulai Minggu (18/10).

"Saya pikir penting untuk menunjukkan (bahwa) kami lebih menekankan dan mementingkan wilayah itu dan kami tertarik pada situasi keamanan, terutama di Laut China Selatan," kata mantan diplomat Kunihiko Miyake, penasehat khusus Suga, seperti dikutip Reuters.

Direktur asosiasi di Rand Corporation's Center for Asia-Pacific Policy, Scott Harold, mengatakan pendekatan Jepang adalah dengan tegas, tenang dan memajukan kepentingannya tanpa meminta negara-negara untuk secara eksplisit melawan China.

Pengamat dari ISEAS-Yusof Ishak Institute yang berbasis di Singapura, Ha Hoang Hop mengatakan, meningkatkan kerja sama pertahanan akan menjadi poin kunci dari perjalanan Suga ke Vietnam menyusul kunjungan pelabuhan tiga kapal Jepang pekan lalu di pangkalan angkatan laut negara itu, Cam Ranh.

Beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Vietnam memiliki kesamaan ancaman atas agresifitas China. Beijing mengklaim sebagian besar zona ekonomi eksklusif Vietnam serta Kepulauan Paracel dan Spratly.

Di sisi lain, ada Indonesia yang terus waspada dengan aktivitas China, Terutama setelah kapal penjaga pantai China masuk ke zona ekonomi eksklusif Indonesia di Laut Natuna Utara.

Saat ini, Jepang tengah membangun kekuatan dengan Amerika Serikat, Australia, dan India dengan membentuk kelompok Quad yang bertujuan sebagai benteng melawan China.

Hop mengatakan, Vietnam dapat mendukung Quad karena kelompok tersebut menjadi lebih inklusif dan karena Beijing menjadi lebih agresif di Laut Cina Selatan.

Tetapi Euan Graham dari International Institute for Studi Strategis mengatakan, Indonesia dengan prinsipnya tidak akan mengikuti kelompok tersebut.

"Indonesia, yang menempatkan keunggulan tinggi pada sentralitas ASEAN, akan menjadi sangat ambivalen tentang Quad karena merusak seluruh prinsip itu. Mereka tidak mungkin untuk ikut serta dalam quad," tegasnya. 

Dilaporkan Nikkei, Jepang berencana untuk menandatangani perjanjian dengan Vietnam untuk mengizinkannya mengekspor peralatan dan teknologi pertahanan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA