Tim KBRI Moskow yang dipimpin oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Azis Nurwahyudi menggelar pertemuan dengan para importir kopi terkemuka Rusia di Moskow.
Dengan format makan siang, pertemuan informal tersebut menghadirkan lima perwakilan dari tiga
importir specialty coffee Rusia, yaitu Traveler’s Coffee, Tea Company No.1 dan Cezve Coffee.
Dalam sambutannya, Azis mengungkapkan targetnya untuk menjadikan Indonesia sebagai lima besar negara eksportir kopi ke Rusia pada 2021.
“Rusia merupakan pengolah kopi terbesar di seluruh kawasan Eurasia dengan peningkatan konsumsi kopi hampir 100 persen dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Sementara
specialty coffee Indonesia sangat variatif karena didukung oleh kondisi geografis dan iklim yang unik. Oleh karena itu potensi
specialty coffee Indonesia di Rusia masih sangat besar," ujar Azis dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi pada Jumat (16/10).
Melalui pertemuan tersebut, para importir kopi Rusia mengurai kelebihan dan kekurangan kopi Indonesia, termasuk berbagai saran untuk meningkatkan ekspor.
Alexandra Matveeva dari Traveler’s Coffee mengatakan, kopi dari Sumatra saat ini paling digemari oleh warga Rusia, Namun perusahaan atau supplier Indonesia harus lebih proaktif membangun hubungan dengan importir untuk mengenalkan berbagai jenis kopi lainnya.
Di akhir pertemuan, Azis juga mengundang ketiga importir specialty coffee tersebut untuk berpartisipasi dalam Festival Kopi Indonesia Moskow ke-2 pada 29 Oktober 2020 di Moskow.
Menurut data Russian Federal Customs, pada 2019 Indonesia merupakan pengekspor kopi terbesar ke-7 di Rusia dengan total nilai sebesar 20,15 juta dolar AS atau naik 119,5 persen dibanding tahun 2018. Komposisi ekspor kopi Indonesia ke Rusia terdiri atas Robusta sebesar 73 persen dan Arabika 27 persen.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: